Sudah stay di rumah selama setahun lebih ini membuatku ingat dengan salon. Lho apa hubungannya? Iya karena ternyata covid juga berimbas pada dunia salon dan kawan-kawan. Salon pada tutup karena khawatir sepi pelanggan dan misi penyelamatan karyawan dari si covid.
Jadilah say bye bye to salon. Padahal sudah setahun tidak potong rambut dan mencium wanginya aromaterapi di sana. Eh, setelah dipikir-pikir sebenarnya aromaterapi itu bisa kita pelajari kan ya, siapa tahu nanti kalau sudah paham bisa bikin sendiri di rumah. Betul betul betul
Yuk kita bahas tentang aromaterapi
Menurut informasi yang aku dapatkan dari buku kecantikan, aromaterapi merupakan tanaman aromatik yang berkhasiat untuk kecantikan dan kebugaran alami.
Bagian yang banyak diambil biasanya biji, kulit, bunga, daun, kulit batang, rimpang, ataupun dari bagian pucuk tanaman. Kemudian diolah dengan teknik destilasi dan ekspresi yang menghasilkan minyak esensial.
Nah, indonesia memiliki minyak esensial khas sendiri, yaitu: seperti minyak cendana, nilam, jahe, melati, mawar, cengkeh, adas, sereh wangi, lada, kayu putih, jeruk, pala, dan cendana.
Teknik Aromaterapi
Ada beberapa teknik aromaterapi yang bisa kita pilih, diantaranya: Berendam, kompres, olesan, pemijatan, berkumur, diminum, hirup uap atau dijadikan wewangian.
Kalau aku
kayaknya suka teknik berendam. Karena dengan berendam sama dengan sambil mandi
terus santai. Menutku lho ya tapi. Kalau kalian suka yang mana?
Serba-Serbi Aromaterapi
Oh iya nih, kalau kita membahas mengenai aroma terapi maka tidak akan lepas dari yang namanya minyak pembawa. Sudah pada tahu belum? Ok, ada sebagian yang belum tahu ya. Kita bahas sedikit yuk.
Apa Sih Minyak pembawa?
Minyak pembawa atau bisa disebut carrier oil adalah minyak pelarut yang bermanfaat melarutkan dan mengencerkan minyak esensial, terutama dalam pemijat. Minyak pembawa bisa dibeli di toko kosmetik.
Oh iya, minyak pembawa tidak hanya berfungsi
sebagai pengencer lho. Mereka juga berfungsi
sebagai bahan campuran yang bisa dicoba terlebih dahulu untuk melihat adanya
reeaksi alergi atau tidak pada kita. Biasanya
tinggal dicoba dengan mengoleskannya ke kulit.
Apa Saja Jenis Minyak Pembawa?
Ada beberapa
minyak pembawa yang bisa jadi pilihan. Tinggal dipilih mana yang sesuai dengan
selera dan mana yang cocok. Berikut jenis minyak pembawa yang bisa kita pilih:
Minyak lidah buaya
Minyak aprikot
Minyak jojoba
Minyak kecambah
gandum
Minyak kedelai
Minyak biji
anggur
Minyak biji
persik
Minyak kelapa
Minyak kemiri
Minyak jagung
Minyak kelapa
Minyak wijen
Minyak almond
Minyak alpukat
Minyak wortel
Minyak zaitun
Minyak bunga
matahari
Minyak evening
primerose
Minyak kemiri
Setelah Kita memilih minyak pembawa yang sesuai dengan manfaatnya, maka Kita harus jeli memilih jenis minyak esensialnya.
Perhatikan setiap formulasi yang akan dipaparkan pada bab berikutnya hingga Kita bisa menentukan padu-padan minyak pembawa dan minyak esensial yang sesuai ramuan. Setelah meramu minyak aromatik ini, jangan lupa untuk menaruhnya dalam wadah kaca berwarna gelap dan tempatkan pada ruangan yang sejuk.
Untuk penggunaan pada kulit, pastikan minyak aromatik yang digunakan tidak menimbulkan iritasi atau reaksi alergi. Kita pun bisa mengonsultasikannya terlebih dahulu dengan ahli aromaterapi/medis untuk memastikan keamanan penggunaan.
Bagaimana Cara Menyimpan Minyak
Aromatik?
Minyak esensial bersifat mudah menguap (volatil), dan sebagai besar jenisnya sangat peka terhadap sinar matahari. Oleh sebab itu, selalu dianjurkan utnuk menutup wadah kaca atau plastik yang digunakan seperti botol kaca dengan tutup rapat setiap kali selesai digunakan. Hendaknya memilih wadah kaca selalu menyimpannya di tempat yang kering dan sejuk.
Untuk teknik pijat aromaterapi, pilihlah wadah botol yang berleher sempit, agar minyak aromaterapi tidak tercurah terlalu banyak saat diulaskan. Untuk wadah-wadah produk kosmetik berbahan minyak esensial seperti losion ataupun sampo, bisa digunakan kemasan botol plastik dengan ukuran leher yang kecil.
Jangan lupa
memberi label pada setiap kemasan untuk masing-masing khasiat serta pastikan Kita
menaruh kembali minyak aromatik dalam
wadah yang sama.
Hal yang perlu dihindari
Siapa saja yang
harus menghindari penggunaan minyak aromatik ini? Untuk kasus-kasus tertentu,
minyak aromatik (baik minyak esensial tunggal maupun campuran dengan minyak
pembawa) tidak dianjurkan utnuk digunakan oleh:
1. Wanita hamil, karena berisiko mengakibatkan keguguran dan
cacat janin.
2. Penderita epilepsi, karena dikawatirkan memicu serangan
epilepsi yang tak terduga.
3. Penderita hipertensi (tekanan darah tinggi), karena bisa menstimulasi serangan darah tinggi walaupun
pada jenis minyak esensial tertentu justru bisa dipakai untuk terapeutik gangguan ini.
4. Mereka yang berkulit sensitif, karena bisa mengakibatkan iritasi kulit seperti bercak kemrahan dan rasa gatal.
Sumber-Sumber Minyak Aromatik
Herbal Segar
Cara termudah untuk menyiapkan sediaan aromatik sebenarnya hanya dengan merendam bagian mahkota bunga beraroma segar di dalam air. Yang sering kita sebut ‘kembang setaman’, tak lain merupakan aneka bunga berbau harum yang semerbak.
Setelah direndam di dalam air selama semalam, maka esoknya air rendaman bunga tadi bisa digunakan, misalnya untuk mandi atau membilas tubuh. Aroma wewangiannya berkhasiat mengharumkan tubuh dan mencegah bau badan tak sedap.
Herbal Kering
Sediaan ini bisa disiapkan dengan membuat irisan halus bagian tanaman mana saja yang diinginkan sesuai kebutuhan. Di antaranya, akar, daun, batang kayu, ataupun kulit buah tanaman. Misalnya, kita bisa membuat ramuan aroamtik jeruk purut, akar wangi, dan cendana. Caranya cukup dengan mengiris tipis-tipis atau memotong kecil-kecil daun.
Kemudian, jemurlah hingga kering setelah herba kering sempurna, campurkan dengan akar wangi yang telah dicincang serta serutan kayu cendana. Ramuan aromatik ini akan menghasilkan wewangian khas rempah-rempah yang bisa meningkatkan rasa percaya diri.
Sediaan bubuk atau serbuk biasa disebut ‘mangir’ (untuk perawatan kulit wajah) dan ‘luhur’ (untuk perawatan kulit tubuh). Bahan dasarnya berupa bubuk herba yang diinginkan sesuai kebutuhan seperti bubuk beras dan temu giring yang dicampurkan dengan bubuk kayu cendana. Eamuan aromatik ini mampu menyegarkan tubuh.
Minyak Sari Tumbuhan
Penyiapan sediaan minyak sari tumbuhan secara tradisional juga bisa dilakukan dengan cara merendam bagian tanaman aromatik ke dalam minyak kelapa atau sering kita sebut sebagai’minyak kelapa atau sering kita sebut sebagai ‘minyak cem-ceman’.
Caranya, pilihlah beberapa bahan, kemudian iris halus atau biarkan utuh dalam ukuran kecil. Lalu. Keringkan dengan suhu rendah namun masih menyisahkan sedikit kadar air. Contohnya sediaan ini yaitu campuran daun pKita n, bunga kenanga, dan bunga cempaka yang direndam dalam minyak kelapa.
Biarkan rendaman tersebut beberapa saat agar sari herbalnya meresap ke dalam minyak kelapa. Ramuan minyak cem-ceman ini berkhasiat untuk merawat rambut agar tumbuh subur, hitam berkilau, dan tidak cepat beruban.
Minyak Esensial Utama Untuk Perawatan Wajah
Maraknya peluncuran produk kosmetik berbahan alami yang bernuansa aromatik memberi sinyal bahwa industri kosmetik di tanah air mulai mengangkat citra dan khasiat minyak esensial yang aman.
Jenis-jenis minyak esensial berikut ini merupakan kelompok utama yang diketahui efektif untuk digunakan dalam ramuan produk perawatan kulit wajah, misalnya pelembab, losion, pembersih, penyegar, masker, krim, tabir surya, dan produk wajah sejenis.
Di antara sekian banyak padu-padan minyak esensial pada kategori berikut ini, minyak mawar merupakan salah satu yang bisa dikombinasikan untuk segala produk.
Berikut ini beberapa kategori jenis minyak esensial yang bisa dipakai untuk tipe kulit tertentu, yaitu:
Kulit Normal
Minyak mawar
(rose oil)
Minyak cendana (
sKita lwood oil)
Minyak rosewood
( rosewood oil)
Kulit Berminyak
Minyak jeruk
lemon (lemon oil)
Minyak
peppermint (peppermint oil)
Minyak mawar
(rose oil)
Minyak rosemary
(rosemary oil)
Minyak rosewood (rosewood oil)
Kulit Kering/ Sensitif
Minyak teh
kembang (german chamomile oil)
Minyak kamile
rum (roman chamomile oil)
Minyak rosewood
(rosewood oil)
Kulit Berjerawat/Radang
Minyak teh
kembang (german chamomile oil)
Minyak kamile
rum (roman chamomile oil)
Minyak jeruk
lemon (lemon oil)
Minyak mawar
(rose oil)
Minyak rosewood
( rosewood oil)
Kulit Dewasa
Minyak melati
(jasmine oil)
Minyak cendana (
sKita lwood oil)
Minyak rosewood
( rosewood oil)
Minyak mawar
(rose oil)
Minyak nilam (
patchouli oil)
Banyak sekali ya tanaman di sekitar yang bisa
digunakan. Kalian pernah coba membuat aromaterapi sendiri?
Emoticon