Ditolak kerja karena hobi ngeblog
Terjun ke dunia blog
sungguh telah memberikan warna dalam hidupku. Melalui blog aku mulai kenal dengan
dunia menulis, mendapatkan tambahan uang, mendapatkan banyak relasi,
bersentuhan dengan yang namanya SEO, dan akhirnya ditolak kerja.
Bagian terakhir itu adalah
kejadian di luar perkiraan.
Kok bisa ditolak kerja
karena memiliki blog?
Ceritanya dua bulan lalu
aku melamar untuk menjadi salah seorang petugas sensus penduduk di kotaku. Tahap
pertama (administrasi) aku lulus, lalu dipanggil untuk mengikuti tes wawancara.
Pada tahap wawancara ini
banyak sekali pertanyaan yang dilontarkan. Pertanyaan terakhirnya adalah apa
hobiku. Aku dengan semangat mengatakan bahwa hobiku adalah ngeblog.
Aku menjawab dengan
semangat dan yakin sekali. Aku yakin bahwa memiliki hobi ngblog merupakan salah
satu kelebihan yang bisa aku tonjolkan. Karena menurutku melalui blog aku bisa
membantu menyebarkan informasi tentang kegiatan yang akan dilaksanakan nanti,
atau informasi lain yang dinggap penting.
Ternyata yang terjadi
sungguh di luar ekspektasi.
Alih-alih mendapatkan
nilai tambah aku malah langsung mendapatkan penolakan. Si pewawancara malah
bilang “Kamu ngeblog? Kan penghasilannya besar, kamu ngeblog saja. Berbagilah
rezeki dengan yang lain. Masa pandemi sekarang ini sulit, banyak sekali
penggangguran. Ikhlaskan ya”.
Aku saat itu bingung mau
jawab apa. Pada satu sisi aku berharap bisa jadi bagian dari mereka. Pada sisi
lain batinku mengiyakan untuk ikhlas. Tapi aku rasanya ingin sekali membantah, aku
bergumam dalam hati “Pak, memang aku hobi ngeblog tapi aku masih kelas teri”.
Kemudian beliau berkata lagi “Tetap semangat kan mba?”
Aku menjawab kalau aku
tetap semangat.
Beliau pun mulai
tanya-tanya tentang dunia blog kepadaku. Katanya dia tertarik untuk ngeblog
juga. Aku jawab semua pertanyaannya semampuku. Tapi beliau tidak percaya soal penghasilan.
Beliau bertanya berapa penghasilanku dari blog. Aku jawab
jujur kalau sejauh ini penghasilanku dari blog belum menentu. Kadang besar dan
kadang kecil, apalagi di masa pandemi ini jobku berkurang. Saingan makin banyak
karena banyak yang di PHK kemudian memutuskan terjun ke dunia internet.
Beliau tetap percaya kalau
penghasilan dari internet besar. Ntah apa yang membuat beliau sangat yakin
kalau semua blogger berpenghasilan besar. Aku anggap ini sebuah doa.
Mulai lebih serius ngeblog
Ditolak kerja karena
memiliki blog membuatku bertekad kalau aku harus lebih semangat ngeblog. Penolakan
yang aku alami adalah sebuah lecutan agar aku berlari lebih kencang. Aku mulai lebih
rajin menulis dan belajar lagi tentang blog.
Aku lebih aktif di grup
atau komunitas blogger yang aku ikuti. Suatu saat saat sedang buka facebook ada
notifikasi masuk dari grup IIDN (Ibu-ibu Doyan Nulis). Katanya bakalan ada webinar
series oleh IIDN dan IM3 Ooredoo untuk para blogger. Temanya bertajuk “Mengoptimalkan
Peluang Dunia Blog”.
Secepat kilat aku langsung
daftar, pokoknya jangan sampai ketinggalan. Kita wujudkan apa yang sudah
dikatakan oleh si bapak pewawancara itu.
Ngeblog Bareng IM3 Ooredoo X IIDN
Webinar IM3 Ooredoo X IIDN
ini tidak tanggung-tanggung. Ada 25 Webinar yang berkaitan dengan Blogging. Tinggal
kita lagi yang harus siap wadah untuk menampung ilmu.
Salah satu webinar yang
aku ikuti adalah webinar tanggal 13 September 2020 pada pukul 19.30 WIB. Pembicaranya
mas Afit Husni, beliau adalah seorang Enterpreneur dan merupakan founder
urbandigital.id.
Mas Afit bercerita tentang
peluang penghasilan lewat adsense. Tema gula untuk para semut blogger hehehehe…
maksudku teman ini adalah salah satu tema yang sangat diminati oleh blogger,
termasuk aku.
![]() |
Mas Afit sebagai pemateri webinar |
Beliau bercerita tentang awal menulis dan bagaimana perkembangannya sekarang. Semuanya tidak instan, beliau memulainya dengan kerja keras. Awal-awal menulis dalam sehari bisa sampai beberapa artikel dan semuanya dikerjakan sendiri.
Berbeda dengan sekarang,
beliau sudah memiliki tim. Memiliki tim membuat pekerjaan terasa lebih mudah. Penghasilannya
dari adsense juga sudah sangat lumayan, sangat patut untuk dilirik.
Nah, benar ternyata kata
si bapak pewawancara waktu melamar kerja di BPS. Blogger penghasilannya besar
meski dengan tanda kutip “Blogger yang berpenghasilan besar itu yang bekerja keras,
terus belajar, konsisten, dan ingat kalau semuanya tidak instan”.
Catatan yang aku terus
ingat saat webinar adalah kita harus konsisten dalam menulis. Sebaiknya blog temanya
jelas, misalnya blog teknologi, blog kecantikan, blog kesehatan dan lain
sebagainya. Kemudian terus belajar tentang dunia tulis dan dunia blog.
Lebih semangat ngeblog dengan IM3 Ooredoo
Ikut webinar bikin aku
lebih semangat ngeblog dan berharap suatu hari memiliki tim seperti mas Afit. Ya,
seperti sudah aku ceritakan di atas bahwa jika blog kita sudah besar maka kita
tidak bisa mengelolanya sendirian. Kita membutuhkan tim dan tentu saja jaringan
internet yang mumpuni. Masa iya kita kerjanya di dunia internet tapi kuota
seret kan?
Nah, IM3 Ooredoo memiliki layanan
IMPreneur yang bisa memperlancar komunikasi dengan tim kita.
Apa sih IMPreneur?
IMPreneur merupakan paket
khusus yang didesain untuk pelaku SME (Small
Medium Enterprise) atau biasa di sebut UMKM di Indonesia yang ingin
memberikan kemudahan komunikasi bagi karyawannya. Pelanggan bisa membagikan
kuota, telpon ke operator lain dan juga kuota bisnis kepada karyawannya. Kuota
bisnis di sini adalah kuota untuk mengakses Instagram, Facebook, Whatsapp,
Tokopebeliau , Shopee, Traveloka, OVO, Gopay dan Dana.
Sedangkan cara membagikan
kuota atau benefit ke anggota tim dengan cara:
1. Berlangganan kartu IM3
Ooredoo Pre-Paid dan Postpaid.
2. Daftar paket IMPreneur
3. Klik link yang dikirim
setelah mendaftar
4. Login dengan OTP yang
diberikan
5. Masuk ke dashboard,
nanti ada fitur membagikan kuota atau tambah nomor karyawan.
Kalau sudah berbagi dan
ingin melihat penggunaan kuota bisa
melalui aplikasi MyIM3. Menurutku caranya tergolong mudah.
Solusi komunikasi yang sesuai dengan kebutuhan
kita yang memerlukan jaringan internet mumpuni. Kita bisa menjalankan usaha
dari mana saja karena benefit dari paket ini bisa dibagikan ke semua anggota
tim dan kita bisa membuat group sesuai kebutuhan bisnis. Asiknya lagi paket
bisa digunakan untuk pelanggan prabayar dan pascabayar.
Kelebihan IMPreneur:
Keren ya IMPreneur. Terimakasih IM3 dan IIDN yang telah menyelanggarakan Webinar untuk kami. Semoga IM3 dan IIDN semakin jaya.
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Blog IM3 X IIDN Mengoptimalkan Peluang Usaha Dunia Blogging. Lebih lengkapnya bisa ikuti link ini ya http://bit.ly/im3ooredoxiidn
Kalau saya justru punya pengalaman unik
BalasHapusSaat saya ditanya apa hobynya
Saya jawab ngeblog
eh dikiranya tukang bangunan yang bikin itu batu blok
Saya hanya mangut-mangut
hehee....heheee..parah ya itu heheee
HapusAku selama belajar ngeblog ngerasa banyak pelajaran yang aku ambil mulai dari prngalaman belajar SEO walaupun smpe sekarang blum ngerti bngt hihihi smpe pengalaman jadi admin gara2 terjun didunia blog juga..tapi sedih juga y mba ditolak gara2 punya blog...ttep semangat ya mbaa
BalasHapusiya dong, tetap semangat :)
HapusWah..baru tahu aku ada kejadian ditolak kerja karena ngeblog. Kok aneh itu Bapak.. Tapi semoga itu justru menjadi pemicu semangat utk ngeblog ya Kak..
BalasHapusaamiin
HapusWah jadi kalau diluar berpikirnya blogger itu penghasilannya besar ya? Kalau ditekuni ya memang besar, Mba terutama dari adsense. Kalau berharap dr event rejeki2an itu mah. ^_^
BalasHapusIya, kayaknya banyak yg mikir giru :D
HapusWah, aku baru tahu nih punya hobi nge-blog bisa ditolak kerja. Tapi betul juga sih, semoga ucapan beliau adalah doa. Padahal bilangnya hobi nge-blog ya, bukan pekerjaannya nge-blog. Hobi kan bisa jadi nggak selalu berasosiasi dengan uang. Wis, positive thinking aja. Mungkin aja ini pintu petunjuk bahwa jalan suksesnya di sini ya, Mbak. Aamiin.
BalasHapusApalagi udah dapat dukungan moril kan ya lewat webinar yang diselenggarakan IIDN. Biar makin josss!
hu um, mana tahu jadi kenyataan gitu ya heheeee
HapusBapaknya doain biar dapat penghasilan besar dari ngeblog, ya. Semoga beneran terkabul.
BalasHapusaamiin, aamiin, aamiin
Hapus