![]() |
pict by : www.pixabay.com |
Halooow, coba angkat tangan siapa yang gak tau makanan yang namanya Pizza?. Hmm,, aku yakin hampir semua dari kita tau donk ya. Sekarang makanan yang berupa roti berbentuk bundar gepeng disertai beraneka ragam topping di atasnya ini menjadi Trade Mark sebagai salah satu makanan khas dari negara Italia ini, semakin dikenal oleh khalayak luas di seluruh dunia.
Pada perkembangannya, Pizza awalnya merupakan makanan yang dibuat untuk menghormati ratu Italia, Ratu Margherita, oleh Rafaelle Esposito tahun 1889, koki Neapolitan, yang menciptakan Pizza Margherita, pizza yang diberi topping tomat, keju mozarella dan daun basil. Jadi kayak kesan melambangkan bendera Italia gitu lho yang terdiri dari 3 warna, merah-tomat, putih-mozzarela, hijau-basil. Nah, dari zaman Pak Rafaelle inilah dimulai menambahkan keju di pizza, dimana hal ini gak lazim sebelumnya. Memang kalau bicara masalah sejarah pizza sih panjang ya, bisa dimulai dari awal abad ke 10, tapi yang di atas tadi aku ambil pas titik dimana pizza mulai berkembang pesat saja.
Nah, untuk zaman now, secara umum sih pizza bisa disebut dibelah menjadi beberapa jenis, salah satu yang populer ialah pembedaan "Pizza Amerika" atau "Pizza Italia". Pizza ala Amerika ciri khasnya ialah rotinya yang tebal, sedangkan Pizza ala Italia ciri khasnya rotinya yang tipis, bahkan cenderung sedikit crunchy.
Salah satu jenis Pizza yang cukup menarik menurut aku, ialah Pineapple Pizza atau Pizza Nanas. Lazim juga disebut sebagai Hawaiian Pizza. Memang sih, disebutkan ke Trade Marknya Hawaii yang notabene iconic banget sama buah nanas.
![]() |
pict by : www.pixabay.com |
Beberapa tahun yang lalu, sempat muncul perdebatan, yaitu antara patut gak sih menaruh nanas sebagai topping pizza?. Sebetulnya memang gak kentara sih, namun topik ini semakin mencuat di Amerika sejak para chef-chef banyak mengomentari mengenai kombinasi si nanas bersama pizza.
Pro Atau Kontra?
Ada yang pro, pasti ada kontra donk. Bagi pihak yang kontra, kalau yang aku lihat sih sebenarnya mereka lebih mempermasalahkan ke estetika pizza itu sendiri, yaaaa menurut mereka buah bernama nanas gak layak dijadikan topping, sama kayak pemakaian bola daging atau bakso bahkan ayam sebagai topping pizza. Kurang lebih sama lah kayak gimana estetika pasta, menurut mereka sih sebuah makanan idealnya harus sesuai dengan estetika "standart". Bahkan, survei The Harris di Amerika tahun 2016 menyebutkan bahwa Top 3 topping pizza yang paling dibenci adalah Anchovies (Ikan Teri), Jamur, Nanas. Nah lho. ckckck.
Bagi yang pro, tentunya, beranggapan bahwa eksplorasi rasa itu tak terbatas, selama itu bisa menghasilkan rasa yang seimbang dan sehat tentunya, topping apapun itu ya tidak masalah sebetulnya. Beberapa chef juga beranggapan bahwa potensi kreasi dari topping nanas bisa lebih dalam apabila diolah dengan serius. Misalnya, dengan menambahkan sedikit lapisan madu di atas nanas lalu dilapisi dengan daging, hal itu bisa membuat rasa nanas dan daging jadi lebih menyatu.
Kalau aku sih cenderung ke yang pro kali ya, hehehehe. Entah itu karena tidak begitu peduli dengan perdebatan mereka yang diluar sana, atau karena memang lidah indonesia aku yang lebih suka rasa yang lebih tajam dari makananan, aku lebih setuju ke "kreasi" yang terus berkembang dari si pizza nanas ini. Selama itu enak dengan nutrisi yang layak, kita bisa terus explore donk. Simplenya sih kita bisa balik ke pedoman awal, gimana kombinasi dan balancing rasa manis, asam, asin, pahit dan lain-lain sehingga mampu menciptakan rasa baru yang tetap autentik.
Untuk teman si nanas, ada yang menambahkan daging ayam atau daging kerbau. Beberapa waktu yang lalu aku pernah nyicip Pineapple Pizza di cafe di sekitar sini, dipanggang dengan Stone Stove yang tradisional banget, hasilnya lumayan enak, kesannya dengan penambahan nanas, rasa tropikal khas negara tropisnya dapet banget. Cocok banget dengan iklim Indonesia yang eksotis. Mungkin sesekali bisa juga ngasih topping Beef Peperoni.
Apabila kamu ingin membuat pizza nanas sendiri dirumah, mungkin beberapa hal yang patut dipertimbangkan adalah untuk tidak memasukkan tomat lagi untuk toppingnya, karena nanas sudah ngasih efek asam yang cukup, over banget kalau mau ditambahin tomat lagi. Juga boleh koq nambahin sedikit minyak sayur ke adonan roti pizzanya, hal ini membuat rotinya terasa lebih gurih dan harum. Lebih sempurna lagi apabila kita memanggang pizza dengan arang, aroma asap-asap dari arang bikin rasa pizza naik ke level yang lebih sempurna lagi.
Nah, kalo menurut kamu gimana guys? Nanas enak gak sih dijadiin topping untuk pizza? Atau kamu ada trik khusus biar pizza kau lebih enak? Yuk cerita-cerita.
Komentar
Posting Komentar