![]() |
Di suatu sore, di Jl.
Batang Hari, Kelurahan Tanah Patah Kota Bengkulu. Aku dengan wajah tak
berharap, “Sayang…….., aku mau beli bedak ke mall. Mau ikut?”.
Sebuah kalimat pertanyaan meluncur dariku waktu itu. Ceritanya aku mau beli bedak di mall dekat rumah. Tak disangka tak diduga Pak suami ternyata memutuskan untuk ikut ke mall, sepertinya pak suami takut kalau nanti aku kalap dan banyak beli yang lain-lain hehehe...... ketakutan seorang suami yang bisa dimaklumi.
Sesuai hasil kompromi
akhirnya kami berangkat setelah sholat ashar dengan motor kesayanganku,
caileeee motor kesayangan ye. Alhamdulillah saat ini memang yang ada baru
motor, semoga sebentar lagi dengan penghasilan dari bisa beli mobil,
aamiin. Kami meluncur dengan mode santai alias pelan. Saat kami keluar dari
gang rumah aku mengajukan sebuah usul sekaligus permintaan, “Nanti kita ke
rumah pengasingan Bung Karno dulu ya yang.”
Pak suami langsung pasang
wajah terkejut tetapi setuju untuk jalan-jalan. Ya iayalah, kita kan butuh
refreshing bro, apalagi rumah pengasingan Bung Karno tak jauh dari rumah dan
mall tujuan. Hanya diperlukan waktu 7 menit untuk sampai ke rumah pengasingan
Bung Karno.
Rumah pengasingan Bung
Karno di Kota Bengkulu berlokasi di Jl. Sukarno Hatta, Kelurahan Anggut Atas,
Kecamatan Ratu Samban Kota Bengkulu. Halaman rumah ini luas dan cantik. Coba
deh perhatikan fotonya, cantik kan? Oh iya, di taman sebelah kiri rumah ada tempat
duduk untuk bersantai lho, cocok untuk penyejukan mata dan jiwa. Sayang saat ke
sana cuaca sedang mendung jadi foto-fotonya kurang bagus.
![]() |
Sebagai informasi, masuk
ke dalam rumah pengasingan Bung Karno kita dikenakan biaya sebesar Rp 3.000,-
per orang. Tergolong murah untuk sekelas wisata sejarah menurutku. Kalau kalian
dating ke sana jangan lupa bayar uang retibusi ya. Kegunaan uang ini adalah
untuk perawatan wisata yang kita kunjungi, dalam hal ini rumah pengasingan Bung
Karno. Agar rumah tetap cantik dan lestari.
Setelah menyelesaikan
proses pembayaran uang retribusi aku langsung masuk dan mulai mengeksplorasi
rumah. Pak suami ga ikut masuk, dia malah lebih menkmati suasana di halaman
luar rumah pengasingan dan ngobrol dengan para petugas.
Rumah pengasingan Bung
Karno ini terdiri dari teras rumah, ruang tamu, ruang kerja Bung Karno yang
terletak di sebelah teras, kamar tidur tamu, kamar tidur Bung Karno dan Ibu
Inggit (istri pertamanya), kamar tidur Ratna Djuami dan Kartika/Sukarti, serta
teras belakang. Pada setiap ruangan terdapat foto-foto sejarah Bung Karno
selama di Bengkulu. Lihat deh foto di bawah, banyak foto bergantungan, setiap
foto ada penjelasan di bawahnya. Sangat membantu wisatawan yang datang, jadi
wisatawan paham foto apa yang terpajang di sana.
Ruang Tamu
Ruang tamu rumah
pengasingan Bung Karno ini diisi oleh satus set kursi tamu, sebuah sepeda yang
biasa digunakan oleh Bung Karno dan beberapa foto.
![]() |
Perlu diketahui, walau ini
adalah ruang tamu kalian kalau datang jangan duduk di kursi tamu itu ok.
Pengunjung dilarang untuk duduk di sana, sepertinya ini dilakukan agar
barang-barang yang ada tetap awet dan bisa disaksikan oleh seluruh generasi
bangsa Indonesia. Untung ada tulisannya kalau pengunjung dilarang duduk di
sana, kalau tidak mungkin aku sudah duduk cantik.
Ruang Kerja Bung Karno
Seperti yang sudah aku
singgung di atas, setiap ruangan di rumah pengasingan ini penuh dengan foto
sejarah. Foto-foto yang tergantung di ruang kerja Bung Karno rata-rata adalah
hasil karyanya selama di Bengkulu.
![]() |
Ada foto Masjid Jamik yang
merupakan hasil rancangannya, ada juga rumah hasil rancangan beliau di Jl.
Prof. Dr. Hazairin, dan lain sebagainya. Selain foto-foto di ruang kerja ini
terdapat sebuah meja dan sebuah kursi kerja. Sepertinya itu adalah replika dari
meja dan kursi kerja beliau pada masa itu.
Kamar Tamu
Aku menyempatkan diri
berselfie ria di kamar tamu rumah pengasingan Bung Karno ini. Dalam pikiranku
“Aku kan tamu kan ya, berarti ini kamar milikku hehhehe....”
![]() |
Kamar tamu berisi foto-foto
sejarah, koleksi buku dan seragam pementasan drama. Karena alah satu cara Bung
Karno mendekatkan diri dengan masyarakat Bengkulu adalah dengan pementasan
drama. Nama kelompok drama bentukan Bung Karno adalah "Monte Carlo".
![]() |
Nah untuk koleksi buku, buku
koleksi Bung Karno ternyata rata-rata berbahasa Belanda. Aku memandang sedih ke
arah deretan koleksi buku, karena aku tidak paham apa isi buku-buku tersebut
(baca "aku tidak paham bahasa Belanda"). Lihat lemari buku ini,
banyak kan? Rumah ini memiliki beberapa lemari buku seperti ini. Kabarnya Bung
Karno gemar membaca, jadi koleksi bukunya memang banyak.
Kamar Bung Karno dan Bu
Inggit
Kamar ini berisi tempat
tidur dan beberapa foto sejarah. Sebenarnya kalau tidak tahu malu aku akan
berfoto ria di atas kasur putih itu lho, tetapi karena aku adalah salah seorang
anak bangsa yang baik aku fotonya dari jauh saja deh. Foto dari jauh tetap bagus
kok, kalau kata anak zaman sekarang itu "tetap kece".
![]() |
Ruang Kamar Tidur Ratna
Djuami dan Kartika
Tak jauh beda dengan kamar
tidur Bung Karno dan Bu Inggit. Kamar ini berisi beberapa foto sejarah dan
sebuah tempat tidur Sebagai info tambahan untuk kita semua, Ratna Djuami dan
Kartika/Sukarti adalah anak angkat Bung Karno.
Bagian Teras Belakang
Teras belakangnya bagus,
cukup luas untuk tempat bercengkrama. Sekarang teras belakang ini menjadi
tempat pengelola menjajakan oleh-oleh khas Bengkulu. Mulai dari makanan,
souvenir dan pakaian ada di sini. Jadi kalau kalian berkunjung ke sini tidak
perlu repot-repot mencari oleh-oleh ke pusat oleh-oleh, tinggal beli di sini.
![]() |
Setelah teras belakang ada
gudang penyimpanan, halaman belakang dan sebuah sumur yang terkenal keramat.
Katanya sih air sumur ini segar dan jernih jadi bagus untuk kecantikan. Air ini
bisa membuat orang awet muda. Gara-gara mitos yang entah dari mana asalnya itu
si sumur jadi terkenal, walhasil banyak para wisatwan yang cuci muka di sana.
Sebenarnya cuci muka
dengan air bersih itu memang bagus, itulah mengapa kita yang muslim diwajibkan
sholat 5 waktu, betul betul betul. Tapi ya air mana saja, yang penting airnya
bersih dan mensucikan, begitu. Kalau mitos itu aku jujur aku tidak tahu kebenarannya.
Sebelum pulang aku dan pak
suami berfoto ria. Kan kalau ada foto kita punya kenangan yang bisa dibagi dan
bisa upload. Lagian siapa tahu nanti suatu saat kami jadi pemimpin bangsa ini
uhuk uhuk uhuk uhuk (keselek).
![]() |
Hayuklah main ke Bengkulu
kawan, banyak destinasi wisata yang bisa dikunjungi. Rumah pengasingan Bung
Karno ini adalah salah satunya.
Komentar
Posting Komentar