Langsung ke konten utama

Hindari Hal Ini Saat Membeli Rumah Subsidi




Siapa sih yang tidak mau punya rumah sendiri? Tentunya semua orang menginginkan rumah idaman mereka sendiri, apalagi yang sudah berkeluarga, betul tidak?

Kita beruntung karena saat ini pemerintah memberi kita kesempatan untuk bisa menempati rumah sendiri sebelum lunas. Atau dengan kata lain kita bisa mencicil rumah kita tersebut, serta pemerintah memberikan subdisi melalui bank pemerintah yang telah ditentukan (untuk saat ini BTN). Perumahan subsidi tersebut biasa kita sebut prumnas atau perumahan nasional, perumahan dengan ukuran 6x6. Masyarakat yang memerlukan rumah sangat terbantu dan tentunya bahagia dengan adanya rumah subsidi.

Kebahagiaan ini kadang membuat masyarakat sering lalai dengan beberapa hal. Banyak kesalahan yang terjadi sehingga merugikan pihak pembeli. Hindari hal ini saat membeli rumah subsidi adalah:

1. Tidak Memperhatikan Lingkungan Perumahan
Pernah tidak mendengar keluahan kenalan anda tentang kondisi lingkungan rumahnya? Seperti pernyataan berikut:
“Rumahku banjir mas, susah kalau musim hujan begini”.
“Rumah kami susah dapat airnya”.
“Developer kami bohong, katanya ini bukan tanah timbunan, ternyata ini tanah timbunan”.
Ketiga hal tersebut adalah masalah paling umum yang dikeluhkan oleh para pembeli. Sebenarnya hal ini tidak akan terjadi jika pembeli benar-benar memperhatikan lingkungan perumahan yang akan dibeli.

2. Tidak Memperhatikan Atau Menanyakan Detail Rumah yang Dijual
“Aku tidak tahu kalau airnya ternyata ga pake PDAM”.
“Listriknya pake pulsa ya? Kan mahal!!! Gimana sih”.
“kok sumurnya 2 rumah 1?”
Lucu tapi nyata, seringkali saking bahagianya bisa dapat rumah subsidi pemerintah si pembeli lupa dengan hal-hal penting. Mereka lupa menanyakan detail keseluruhan fasilitas yang akan mereka dapatan saat membeli rumah. Mereka komplain justru setelah akad selesai dan akan meempati rumah. Hal ini sering memicu konflik antara developer dan pembeli. Di satu sisi pihak developer perumahan mungkin salah karena tidka menjelaskan dengan detail. Tapi di lain pihak sepertinya memang pembeli perlu menanyakan hal-hal semacam ini saat akan membeli rumah subsidi. Mungkin saja developer perumahan lupa menjelaskan saat kita datang menanyakan rumah yang mereka bangun.

3. Komplain Setelah Lewat 100 Hari Setelah Akad Kredit
Sebagai informasi, sebenarnya pihal pembeli rumah bisa melakukan komplain ke pihak developer perumahan maksimal 100 hari setelah akad. Hanya saja mungkin karena sibuk atau malas jadi pembeli yang memiliki masalah dengan rumahnya baru komplain setelah lewat 100 hari. Tentu saja dengan begitu pihak developer nakal dapat mengabaikan komplain si pelanggan.

4. Mau Tanda Tangan Akad Sebelum Rumah Selesai
Satu hal yang yang aneh tapi nyata. Banyak orang yang mau saja tanda tangan akad kredit rumah sebelum rumah dibangun. Seharusnya akad kredit bisa dilakukan setelah rumah yang dipesan benar-benar telah selesai dan lengkap. Dalam artian rumah siap huni, jadi bukan hanya rumah yang selesai, air dan listrik juga sudah ok (siap pakai).

5. Tanda Tangan Tanpa Membaca
Saat akad kredit apakah anda membaca apa yang disodorkan oleh pihak BTN, developer perumahan dan notaris? Tentu sebagian besar akan menjawab “TIDAK”. Waktu yang sempit dan tak sabaran memang akhirnya membuat pembeli tidak mau membaca apa yang mereka tanda tangani. Jika memang tak sempat membaca mungkin ada baiknya kita memfoto semua surat yang sudah kita tanda tangani sebagai arsip.

6. Membayar Tanpa Bukti Pembayaran
“Mbak, kuitansi kita habis, nanti nyusul ya”.
Atau
“Mas, ini kuitansi kita tinggal kita saling percaya saja ya”.
Kalau kata bang Napi, “kejahatan tidak akan terjadi kalau tidak ada kesempatan, waspadalah waspadalah”. Biasanya ini terjadi pada hari akad kredit di bank, waktu yang mepet dan ramai membuat ini biasa terjadi. Biasanya yang dirugikan adalah pembeli, mengapa? Karena biasanya yang menerima pembayaran akan pura-pura lupa atau akan mengatakan kalau kita belum pernah membayar sama sekali. Biasakan untuk meminta bukti pembayaran sebelum semuanya terlanjur basah.

Itu kesalahan yang sering terjadi saat membeli rumah. Bahan renungan untuk kita semua agar lebih cerdas saat membeli rumah subsidi maupun non subsidi. Karena sebenarnya masalah ini juga bisa terjadi pada orang yang membeli rumah komersil.

Sukses untuk kita semua.

Jangan lupa menjadi cerdas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Banyak Permintaan Perteman di FB, Mengapa?

Cerita tiba-tiba akun FB milikmu banyak diadd dengan banyak orang, pernah mengalami? Ini adalah kejadian yang aku alami beberapa waktu lalu. Gr sih awalnya, siapa yang ga GR coba pas akun sosmednya banyak diadd atau difollow banyak orang bak artis. Kan jadi rasa-rasa tenar eaaaaa.....tapi setelah tahu kenyataannya jadi ketawa sendiri. Mengapa? Ini nih alasannya: Iyup betul, aku dulu agak GR kirain aku mulai bisa menyaingi tenarnya Inces Syahrini atau mungkin tenarnya Ayu Ting Ting, terbukti dengan banyaknya orang yang add dan follow FB ku, tetapi kenyataannya salah guys. Ternyata akun kita akan dibanjiri permintaan pertemanan saat kita banyak mengkonfirmasi permintaan pertemanan yang masuk ke akun kita. Sepertinya FB akan menyarankan kita sebagai teman yang bisa di add saat seseorang melihat list orang yang akan di tambahkan sebagai teman. Tetapi apakah iya akun FB yang add akun FB kita itu beneran mau berteman? Eit, jangan GR kayak aku dong ya haha.....berdas...

Milenial, kepoin OVO | Invest dari OVO yuk

  Pernah tidak merasa gaji atau penghasilan kita hilang entah kemana? Gaji yang kita rasa lebih dari cukup tiba-tiba tidak bersisa. Aku pernah banget, inilah yang aku alami. Semenjak lulus kuliah di tahun 2013 aku Alhamdulillah langsung mendapatkan pekerjaan. Aku hanya menggur selama 3 bulan dari hari wisuda. Saat itu aku masih berstatus gadis dan tinggal dengan orang tua. Untuk ukuran Kota Bengkulu penghasilanku bisa dibilang lumayan, kalau tak salah ingat empat jutaan per bulan. Aku juga mencari tambahan penghasilan dari lain, seperti dari internet dan jualan. Aku kan juga tinggal dengan orang tua, jadi aku belum perlu mengeluarkan uang untuk rumah dan makan sehari-hari. Aku hanya perlu mengeluarkan uang untuk beli minyak motor, pulsa dan kebutuhan haha hihi bersama sahabat. Tapi….. Setahun berlalu… Aku cek buku tabungan isinya berapa juta saja, what? Iya, hanya berapa juta saja. Padahal perasaan aku tidak boros, perasaan lho ya. Kemana uangku hilang? Setelah dite...

Citra dan Clindamycin Sebagai Obat Jerawat Review

Ini waktunya ngereview tentang obat jerawat menggunakan Citra Hazeline White dicampur clindamycin. Kalau di blog lama ini bahasan jadi postingan populer. Tidak hanya populer, postingan tantang citra hazeline untuk obat jerawat ini membuatku dihubungi banyak orang, ada yang inbox FB, ada yang inbox IG, ada yang kirim email dan bahkan ada yang langsung telpon. Ada yang nanya dengan santun, ada pula yang selonong boy dan sangat tak santun. Suatu hal yang sangat tidak disangka-sangka akan terjadi. Ya gapapa, hal terpenting adalah apa yang sudah ditulis bisa bermanfaat untuk banyak orang, aamiin. OK kita lanjut Kapan tahu kalau citra + clindamycin bisa jadi obat jerawat? Aku tahunya ini tahun 2015 alau ga salah, waktu itu tak tahu kenapa jerawat sedang banyak-banyaknya. Mungkin ada hubungannya dengan dunia kerja kali ya. Kerja sebagai tenaga IT membuatku tidur larut malam dan banyak pikiran. Kalau sudah kemalaman kerja biasanya aku ketiduran dan lupa bersih-bersih m...