Hacie………yang nyasar ke blog ini
karena pengen lolos PPAN cieeeeeeee …..hehheheeeee
Okeh, teman-teman semoga semua
dalam keadaan bahagia dan sehat selalu ya :) aamiin.
Postingan kali ini aku akan
cerita apa-apa yang masih tersisa di ingatan saat tes Pertukaran Pemuda Antar
Negara (PPAN) beberapa tahun silam. Sebenarnya aku sudah pernah tulis
pengalaman aku ikut tes PPAN beberapa tahun silam. Sayangnya beberapa waktu
lalu potingan itu kehapus. Tulisan dari tahun 2009 sampai 2016 bro yang hilang,
pengen nangis rasanya.
Padahal postingan tentang PPAN
adalah salah satu postingan favorite di blogku. Postingan itu adalah salah satu
postingan yang bikin blogku ramai dan sosmed jadi banyak dapat kunjungan. Lha
kok bisa? Iya, karena yang pengen ikutan tes biasanya japri di sosmed. Ada juga
lho yang kirim email. Salut dengan perjuangan mereka untuk lolos.
Oh iya, sebelum lanjut aku
tegaskan kalau aku ga lolos di program PPAN ini ya. Aku hanya ada di kursi
cadangan haha…artinya aku hanya akan berangkat kalau yang lolos ga mau
berangkat. Sayangnya yang lolos tetap mau berangkat dan aku tetap duduk manis
di kursi cadangan. Alhamdulillah.
Kenapa hal ini aku tegaskan?
Karena kemarin banyak yang
salah paham. Gara-gara aku cerita tentang pengalaman ikut tes PPAN aku dikira
lolos. Senang sih sebenarnya, berarti aku dianggap bagus kan ya hehe..tapi ya
aku harus jujur kalau aku ga lolos. Aku tulis pengalaman ikut tes karena siapa
tahu ada yang butuh informasi ini.
Zefy kenapa ikut tes PPAN ?
Jujur kalau aku kemarin ikut
tes PPAN itu karena penasaran. Banyak yang bilang kalau tes PPAN itu
mengerikan. Ya udah, aku ikutan tes. Aku penasaran seberapa mengerikan ikutan
tes PPAN. Ternyata apa yang orang bilang itu HOAKS. Ikutan tes PPAN itu fun.
Kita ketemu banyak teman baru dan pengalaman baru. Mengerikan dari mana coba.
Terus, aku ikutan tes PPAN
karena pengen checking competition. Penasaran aja kalau ikut tes lolos apa ga.
Pengen tahu aja kemampuan kita dibanding dengan teman-teman yang lain.
Soal tes PPAN gimana Zef?
Soal tes PPAN itu mirip dengan
tes-tes pertukaran pemuda seperti biasanya kok. Ada tes public speaking, ada
tes minat bakat, tes kemampuan bersosialisasi, tes pengetahuan, tes attitude
dan tes IQ. Nanti untuk contoh jenis pertanyaan yang muncul dan pengalamanku
menyelesaikan soal aku jabarkan di tulisan yang lain ya.
Tesnya berapa lama?
Kalau aku dulu tesnya 2 hari + 1/2 hari TM.
Keuntungan ikutan tes PPAN apa?
Setiap orang sepertinya punya
sudut pandang yang sedikit berbeda kalau ngomongin ini. Kalau aku keuntungannya
aku jadi tahu sebatas mana kemampuanku. Aku jadi tahu dimana posisiku diantara
teman-teman di lingkunganku. Dapat pengalaman dan teman-teman baru. Serta dapat
bahan postingan baru, horeeee………karena aku hobi ngeblog. Ide menulis bagiku
sangat penting.
Pengalaman Tes PPAN
Waktu itu aku masih menjadi salah satu mahasiswi imut-imut yang nyasar di Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Bengkulu (UNIB). Bagaimana tidak, aku di sana bagai butiran debu. Berjuang diantara teman-teman yang memang hobi ngoprek PC dan melototin coding setiap hari.
Berjuang menyelesaikan pendidikan di sana jadi perjuangan berdarah untukku, aku harus bergelut dengan coding dan algoritma yang njelimet itu. Ntah bagaimana kemarin bisa nyasar ke prodi itu dan sampai skripsi ya, heran juga. Kan jadi curhat akunya. Dulu aku hampir menyerah dengan skripsi yang aku kerjakan. Judul yang aku ambil ternyata agak kurang benar. Aku nakal memilih judul yang temanya belum pernah dibahas oleh kakak-kakak senior. Fix, skripsiku berjalan bak gastropoda di tengah kebun.
Aku pusing, penat dan butuh hiburan. Tapi aku tetap lanjut skripsi dan bimbingan. Sewaktu ke prodi mau nemuin dosen pembimbing skripsi eh ada beberapa teman sedang melihat sebuah brosur yang ditempel di papan pengumuman.
Aku yang penasaran mendekat ke papan pengumuman, dan kalian benar pengumuman yang aku lihat itu adalah pengumuman tes Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) di Bengkulu. Inilah jawaban dari Allah SWT, pengumuman ini dikirimkan untuk jadi alternatif hiburan untukku. Sembari melihat isi pengumuman aku mendengar percakapan teman-teman. Inti percakapan mereka adalah tes PPAN ini mengerikan, tesnya susah pake banget.
Penasaran juga, apa iya sesusah itu? Aku coba ajakin teman-teman di kelas untuk ikutan dan tentu saja mereka tidak mau hahhaaa...alasannya sama. Tes PPAN itu susah dan kita ga bakalan lolos, jadi wasting time gitu kalau ikutan. Aku malah tambah penasaran, apa iya anak-anak PPAN sehebat itu dan tesnya sesusah itu? Aku malah jadi kepengen tes kemampuanku di ajang tes PPAN. Walau nanti teman-teman tidak ada yang mau ikut aku akan tetap ikut. Namu di detik-detik akhir pendaftaran sahabatku Rina menyatakan diri untuk ikutan, horeeeeeeeeeeeeee......aku ada teman ikutan tes.
Waktu itu Kami datang mendaftar sekalian TM. Waw lumayan banyak yang datang guys, tapi perasaan kebanyakan cowok deh. Sayang kemarin aku ga nyimpan arsip foto tesnya jadi ga bisa upload di sini.
Tes dimulai esok paginya. Kami mengenakan bawahan hitam dan atasan putih. Untuk cewek berkerudung mengenakan kerudung warna hitam dan semuanya polos.
Tes pertama adalah tes TPA. Tesnya lama deh perasaan. Selanjutnya baru masuk ke pos-pos yang sudah disiapkan oleh kakak-kakak alumni. Ada beragam pos, ada pos bahasa Inggris, pos agama, pos mental, pos ilmu pengetahuan dan budaya dan pos diskusi ada beberapa pos. Hmm......menurutku yang paling seru itu pos diskusi, para peserta menurutku lumayan aktif dan pemikirannya beda-beda, jadi suasananya rame.
Oh iya, ternyata anak-anak yang ikut tes PPAN ramah-ramah lho dan seru-seru. Mereka ini rata-rata ga malu-malu, kalau diminta joged ya joged diajakin ngelawak ya ngelwak. Saat tes minat bakat ya ampun banget dah, sepertinya urat malu mereka sudah pada putus.
Tes PPAN sangat menghibur.
Untuk hasil tes dan siapa yang lolos menurutku sebenarnya sudah bisa dilihat dari tes pos. kelihatan kok siapa yang pengetahuannya ok, kelihatan juga yang sifatnya ok, kelihatan juga siapa yang bahasa Inggrisnya keren.
Pengumuman kelulusan dikeluarkan beberapa hari setelah tes. Tara.....sesuai dugaan kalau aku ga lolos. Meski aku adalah salah satu yang dipanggil ke DISPORA Bengkulu untuk sebagai salah satu kandidiat peserta yang lolos tapi aku sudah memperkirakan dimana posisiku nanti. Dan taraaaaaa....aku memang ada di bangku cadangan.
Berjuang menyelesaikan pendidikan di sana jadi perjuangan berdarah untukku, aku harus bergelut dengan coding dan algoritma yang njelimet itu. Ntah bagaimana kemarin bisa nyasar ke prodi itu dan sampai skripsi ya, heran juga. Kan jadi curhat akunya. Dulu aku hampir menyerah dengan skripsi yang aku kerjakan. Judul yang aku ambil ternyata agak kurang benar. Aku nakal memilih judul yang temanya belum pernah dibahas oleh kakak-kakak senior. Fix, skripsiku berjalan bak gastropoda di tengah kebun.
Aku pusing, penat dan butuh hiburan. Tapi aku tetap lanjut skripsi dan bimbingan. Sewaktu ke prodi mau nemuin dosen pembimbing skripsi eh ada beberapa teman sedang melihat sebuah brosur yang ditempel di papan pengumuman.
Aku yang penasaran mendekat ke papan pengumuman, dan kalian benar pengumuman yang aku lihat itu adalah pengumuman tes Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) di Bengkulu. Inilah jawaban dari Allah SWT, pengumuman ini dikirimkan untuk jadi alternatif hiburan untukku. Sembari melihat isi pengumuman aku mendengar percakapan teman-teman. Inti percakapan mereka adalah tes PPAN ini mengerikan, tesnya susah pake banget.
Penasaran juga, apa iya sesusah itu? Aku coba ajakin teman-teman di kelas untuk ikutan dan tentu saja mereka tidak mau hahhaaa...alasannya sama. Tes PPAN itu susah dan kita ga bakalan lolos, jadi wasting time gitu kalau ikutan. Aku malah tambah penasaran, apa iya anak-anak PPAN sehebat itu dan tesnya sesusah itu? Aku malah jadi kepengen tes kemampuanku di ajang tes PPAN. Walau nanti teman-teman tidak ada yang mau ikut aku akan tetap ikut. Namu di detik-detik akhir pendaftaran sahabatku Rina menyatakan diri untuk ikutan, horeeeeeeeeeeeeee......aku ada teman ikutan tes.
Waktu itu Kami datang mendaftar sekalian TM. Waw lumayan banyak yang datang guys, tapi perasaan kebanyakan cowok deh. Sayang kemarin aku ga nyimpan arsip foto tesnya jadi ga bisa upload di sini.
Tes dimulai esok paginya. Kami mengenakan bawahan hitam dan atasan putih. Untuk cewek berkerudung mengenakan kerudung warna hitam dan semuanya polos.
Tes pertama adalah tes TPA. Tesnya lama deh perasaan. Selanjutnya baru masuk ke pos-pos yang sudah disiapkan oleh kakak-kakak alumni. Ada beragam pos, ada pos bahasa Inggris, pos agama, pos mental, pos ilmu pengetahuan dan budaya dan pos diskusi ada beberapa pos. Hmm......menurutku yang paling seru itu pos diskusi, para peserta menurutku lumayan aktif dan pemikirannya beda-beda, jadi suasananya rame.
Oh iya, ternyata anak-anak yang ikut tes PPAN ramah-ramah lho dan seru-seru. Mereka ini rata-rata ga malu-malu, kalau diminta joged ya joged diajakin ngelawak ya ngelwak. Saat tes minat bakat ya ampun banget dah, sepertinya urat malu mereka sudah pada putus.
Tes PPAN sangat menghibur.
Untuk hasil tes dan siapa yang lolos menurutku sebenarnya sudah bisa dilihat dari tes pos. kelihatan kok siapa yang pengetahuannya ok, kelihatan juga yang sifatnya ok, kelihatan juga siapa yang bahasa Inggrisnya keren.
Pengumuman kelulusan dikeluarkan beberapa hari setelah tes. Tara.....sesuai dugaan kalau aku ga lolos. Meski aku adalah salah satu yang dipanggil ke DISPORA Bengkulu untuk sebagai salah satu kandidiat peserta yang lolos tapi aku sudah memperkirakan dimana posisiku nanti. Dan taraaaaaa....aku memang ada di bangku cadangan.
Kalau bisa ikutan tes PPAN lagi apakah mau?
No, big NO. Menjadi seorang
terpilih di kegiatan pertukaran pemuda antar Negara itu besar sekali tanggung
jawabnya. Ingat, kegiatan ini bukan senang-senang belaka. Tanpa disadari ada
nama baik negara yang menempel di diri kita. Sedikit saja kesalahan yang kita
buat maka buruklah nama negara
Aku mendengar kisah pernah ada
yang berangkat bukan karena pantas tapi karena saudara. Orang tuanya adalah
salah satu pejabat, dengan alasan itu dia diutus ke salah satu negara eropa. Ternyata
dia tidak pandai berbahasa Inggris dan selesailah sudah. Dia dikembalikan ke
Indonesia karena tidak bisa berkomunikasi, sedih kan?
Okeh, terimakasih sudah nyasar ke
blog ini. Sering-sering mampir ya. Kalau kalian juga
punya blog jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar okeh. Supaya aku bisa
kujungan ke tempat kalian.
Emoticon