Sarapan bubur ayam,
pernah?
Bubur ayam adalah makan
yang akhirnya sering aku makan
setelah menikah. Lha, apa hubungnnya menikah dengan sering makan bubur ayam?
Itu dia, ternyata pak suami adalah salah satu pencinta bubur ayam. Suatu hal
baru untukku, karena tidak ada penggemar bubur ayam di rumah begitupun dengan
teman-temanku, tak satupun diantara mereka yang menjadi penggemar bubur ayam.
Kegemaran pak suami pun aku ketahui setelah
menikah lho. Sewaktu masa perkenalan dia tidak pernah menyinggung masalah bubur
ayam haha.
Ceritanya aku tahu kalau dia suka bubur ayam itu
beberapa hari setelah menikah. Sewaktu itu aku masih cuti kerja. Sekitar pukul
8 pagi waktu Bengkulu dia mengatakan "kayaknya bubur ayam enak". Nah
lho, mau makan bubur ayam dimana pula ni suami pikirku. Dia langsung
menghidupkan motor dan mengajak pergi ke tempat penjual bubur ayam.
Kami menuju penjual bubur ayam di km 7 Bengkulu,
tempatnya di sebelah kantor BPJS Bengkulu. Kami memesan 2 mangkuk bubur ayam.
Tak lama menunggu pesanan sampai dan aroma wangi mulai menyeruak.
Dan bagaimana menurutku?
Ternyata bubur ayam itu enak dan sehat lho, hu
um. Astagah, setelah umur lebih dari seperempat abad aku baru tahu nikmat dan
bergizinya bubur ayam. Dalam semangkuk bubur ayam ada nasi yang lebut, kuah
kaldu ayam yang hangat, suir ayam, tabura kedelai, telur, dan hati ayam.
Bayangkan betapa lengkapnya gizi dalam semangkuk bubur ayam. Sangat cocok untuk
menjadi sarapan pagi kita. Aku rasanya mulai suka makan bubur ayam.
Bagaimana dengan kalian? Apakah kalian suka
bubur ayam?
Komentar
Posting Komentar