Langsung ke konten utama

Salah Kita Semua


Mengisi pelatihan dan sosialisasi di masyarkat dalam dua bulan ini sering bikin tensi naik. Aku sering geram saat mengisi pelatihan dan sosialisasi ini. Aku menemukan rantai setan yang tak pernah putus, mau marah ke masayarkat yang aku hadapi tidak mungkin, menasehati juga tidak mungkin.


Apa pasal aku jadi naik darah saat mengisi pelatihan dan sosialisasi?
Aku dan teman-teman mengisi peltihan tentang penanganan kekumuhan di Kota Bengkulu. Kami menjelaskan bagaimana hal itu terjadi sampai ke proses bagaimana untuk menanganinya. Iya memang benar ini belum take actiokerja pembangunan di lapangan, ini baru tahap sosialisasi dan yang dikerjakan sampai tahun ini baru sebatas pendataan serta pembuatan dokumen. 

Sayangnya sebagian besar masyarakat, kalau dipersenkan dari 100% maka 99% menganggap bahwa pendataan dan pembuatan dokumen tidaklah penting. padahal apa yang kan dikerjakan akan berlandaskan pada data yang ada dan pada dokumen yang telah terbentuk. Tapi itulah kenyataan, mereka tidak tahu menahu dengan proses, mereka tahunya hasil akhir.

Jadi itu Ze yang buat naik tensi?
Iya, itu slah satunya. Satunya lagi adalah tidak maunya mereka membuka pikiran dna pintu hati mereka. Tidak ada yang namanya salah masyarakat, adanya itu salah kamu, salah mereka, salah dia. Atau lebih tepatnya lagi mereka selalu menyalahkan pemerintah. Mereka menyalahkan pemerintah yang dianggap tidak peduli dengan mereka.

Mereka juga mengatakan bahwa pemerintah itu pilih kasih karena yang dibantu daerah-daerah tertentu saja. Terus mereka kasi tampang marah ke aku, hahaaa...rasanya mau cakar tembok, emangnya ini salahku?

Kenapa mereka marah ke kamu Ze? Kok bisa?
Nah itu. seluruh kelurahan yang aku datangi maslaahnya sama. Mereka memiliki segudang problem yang katanya urgent alias harus ditangani segera. Semua problem itu memerlukan uang. Ada yang butuh jalannya diperbaiki, ada yang butuh drainasenya diperpanjang, ada yang butuh pinjaman dana bergulir, ada yang butuh pembuatan WC, ada yang minta sambungan air gratis, ada yang masalah dengan pencegahan kebakaran. Pokoknya masalahnya segudang, banyak pake banget.

Aku menjelaskan kalau mereka harus bersabar karena pemerintah pasti punya alasan untuk mendahulukan daerah-daerah tertentu. Aku juga menjelaskan bahwa keluhan di tiap kelurahan sama. Jadi apa artinya? Artinya semuanya merasa dianaktirikan. Semuanya anak tiri terus yang jadi anak kandung siapa hayo. Ini berarti karena tidak ada yang puas dengan apa yang mereka dapat, miris banget. Rasanya pengen elus dada di lokasi, tapi ga jadi karena jaga perasan mereka.


Aku menawarkan ide untuk menggunakan dana swadaya masyarakat. Aku bilang kan banyak diantara mereka itu orang mampu. Bahkan tak mesti mampu, kaum menangah saja sudah bisa mengeluarkan dana swadaya. Misal mereka mengeluarkan dana Rp 50.000,- per bulannya untuk menyelesaikan masalah di kelurahan mereka, itu kalau mereka mau masalah cepat selesai. Hanya Rp 50.000,- lho, itu kalau makan ke cafe cuma untuk porsi satu orang. Tapi apa tanggapannya? Aku diketawain, bahkan ada yang terang-terangan mencibir di belakang. Lucunya malah yang ketawa adalah salahs eorang peserta sosialisasi yang masih muda dibandin gpeserta yang lain. Seharusnya dia lebih terbuka pikirannya. 

Namanya saja ide. Bisa ditolak tapi tak mesti dicibir lho ya. Lagian kalau tidak mau bergerak, selalu menunggu bantuan dan selalu menyalahakan pemerintah maka masalah kita tidak akan pernah selesai. Sampai kapan mau jadi masyakat loyo dan selalu menadahkan tangan? 

Alasan mereka sudah bayar pajak, lha ini juga jadi masalah. Pembayar pajak di Indonesia itu belum 100%, kalau tidak percaya silahkan dicek. Mana sudah belum semuanya bayar pajak, e........dikorupsi pula dengan Gayus. Semoga tidak ada Gayus-gayus lainnya.

Jadi siapa yang salah?
Ini salah kita semua. Kita semua yang menganggap bahwa masalah yang ada bukan tanggung jawab kita. Kita yang selalu menunggu bantuan orang lain, seolah-olah kita ini tidak berdaya dan tidak bisa berbuat apa-apa. Ingat bahwa kita ini punya kekuatan luar biasa yang mungkin tidak kita sadari. Bagaimana dengan pemerintah Indonesia? Silahkan pihak pemerintahan berkaca diri, yang jelas aku tahu kalau tidak mudah memimpin Indonesia yang luas lagi beragam ini.

Semoga kegiatan saling menyalahkan segera selesai. Semoga semuanya segera sadar bahwa kalau kita mau masalah cepat selesai dan belum ada yang bisa membantu, maka kita sendirilah yang harus bergerak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Banyak Permintaan Perteman di FB, Mengapa?

Cerita tiba-tiba akun FB milikmu banyak diadd dengan banyak orang, pernah mengalami? Ini adalah kejadian yang aku alami beberapa waktu lalu. Gr sih awalnya, siapa yang ga GR coba pas akun sosmednya banyak diadd atau difollow banyak orang bak artis. Kan jadi rasa-rasa tenar eaaaaa.....tapi setelah tahu kenyataannya jadi ketawa sendiri. Mengapa? Ini nih alasannya: Iyup betul, aku dulu agak GR kirain aku mulai bisa menyaingi tenarnya Inces Syahrini atau mungkin tenarnya Ayu Ting Ting, terbukti dengan banyaknya orang yang add dan follow FB ku, tetapi kenyataannya salah guys. Ternyata akun kita akan dibanjiri permintaan pertemanan saat kita banyak mengkonfirmasi permintaan pertemanan yang masuk ke akun kita. Sepertinya FB akan menyarankan kita sebagai teman yang bisa di add saat seseorang melihat list orang yang akan di tambahkan sebagai teman. Tetapi apakah iya akun FB yang add akun FB kita itu beneran mau berteman? Eit, jangan GR kayak aku dong ya haha.....berdas...

Milenial, kepoin OVO | Invest dari OVO yuk

  Pernah tidak merasa gaji atau penghasilan kita hilang entah kemana? Gaji yang kita rasa lebih dari cukup tiba-tiba tidak bersisa. Aku pernah banget, inilah yang aku alami. Semenjak lulus kuliah di tahun 2013 aku Alhamdulillah langsung mendapatkan pekerjaan. Aku hanya menggur selama 3 bulan dari hari wisuda. Saat itu aku masih berstatus gadis dan tinggal dengan orang tua. Untuk ukuran Kota Bengkulu penghasilanku bisa dibilang lumayan, kalau tak salah ingat empat jutaan per bulan. Aku juga mencari tambahan penghasilan dari lain, seperti dari internet dan jualan. Aku kan juga tinggal dengan orang tua, jadi aku belum perlu mengeluarkan uang untuk rumah dan makan sehari-hari. Aku hanya perlu mengeluarkan uang untuk beli minyak motor, pulsa dan kebutuhan haha hihi bersama sahabat. Tapi….. Setahun berlalu… Aku cek buku tabungan isinya berapa juta saja, what? Iya, hanya berapa juta saja. Padahal perasaan aku tidak boros, perasaan lho ya. Kemana uangku hilang? Setelah dite...

Citra dan Clindamycin Sebagai Obat Jerawat Review

Ini waktunya ngereview tentang obat jerawat menggunakan Citra Hazeline White dicampur clindamycin. Kalau di blog lama ini bahasan jadi postingan populer. Tidak hanya populer, postingan tantang citra hazeline untuk obat jerawat ini membuatku dihubungi banyak orang, ada yang inbox FB, ada yang inbox IG, ada yang kirim email dan bahkan ada yang langsung telpon. Ada yang nanya dengan santun, ada pula yang selonong boy dan sangat tak santun. Suatu hal yang sangat tidak disangka-sangka akan terjadi. Ya gapapa, hal terpenting adalah apa yang sudah ditulis bisa bermanfaat untuk banyak orang, aamiin. OK kita lanjut Kapan tahu kalau citra + clindamycin bisa jadi obat jerawat? Aku tahunya ini tahun 2015 alau ga salah, waktu itu tak tahu kenapa jerawat sedang banyak-banyaknya. Mungkin ada hubungannya dengan dunia kerja kali ya. Kerja sebagai tenaga IT membuatku tidur larut malam dan banyak pikiran. Kalau sudah kemalaman kerja biasanya aku ketiduran dan lupa bersih-bersih m...