Menikah
mempertemukanku dengan begitu banyak makanan, mulai dari yang tradional sampai
yang junk food hehe. Lho kok bisa? Iya, karena kami berasal dari daerah yang
berbeda. Jadi wajar kalau perbedaan makanan juga ada di sini.
Sebelum
menikah sebenarnya Pak Suami sudah pernah cerita tentang pangsit langganan dia
dan teman-teman semenjak SMA, namanya "Pangsit Mas Bejo Cabang SMA
2". Dia dan teman-teman sangat suka dengan pangsit ini sampai sekarang,
katanya enak dan murah. Meskipun akhirnya Pangsit Mas Bejo sudah pindah ke ruko
sendiri di depan Kampus Dehasen, di Kelurahan Sawah Lebar suamiku masih sering
mampir dan makan di sana.
Penasaran
pasti lah ya, kan suamiku cerita terus tentang makanan kesukaannya. Aku jadi
penasaran bagaimana penampakan sajian dan rasa dari masakan tersebut. Suamiku
berjanji kalau dia kaan mengajak aku ke sana setelah kami menikah.
Beberapa
minggu setelah menikah.
Pertama
kali pergi ke sana aku ingat, Mas Jo (pemilik) langsung menatapku
senyum-senyum. Mungkin pikirnya "akhirnya langgananku yang satu ini tidak jomblo
lagi (sambil menatap kriminal ke arah suamiku)".
Kami
memesan 2 porsi pangsit untuk dimakan di sana. Untukku 1 porsi dan untuk
suamiku 1 porsi. Maaf lah ya, kami sepertinya
bukan tipe yang cukup makan sepiring berdua,
sepiring berdua masih lapar cynnn. Tak lama menunggu pesanan kami sampai dan
taraaaa...................beginilah tampilan sajiannya.
That's yummy guys
Serius,
dengan harga yang hanya Rp 10.000,- mie pangsit Mas Bejo menurutku enak. Wajar
langganannya banyak. Mie pangsit yang dijual juga buatan sendiri, jadi bebas
bahan pengawet, hu um. Aman la ya untuk para penjaga kesehatan. Next time kalau
kalian mau traktir aku dan suami makan di sana boleh kok.
Kalau
makanan kesukaan kalian apa?
Komentar
Posting Komentar