Listrik adalah salah satu kebutuhan
kita yang sepertinya sudah menjadi kebutuhan pokok. Terutama untuk manusia
zaman now yang serba menggunakan listrik. Nonton TV pake listrik, cas HP pake
listrik, nyetrika pake listrik, cuci pakaian pake listrik, ngeblog pake
listrik, pokoknya hampir semua kegiatan berhubungan dengan listrik. Bahkan nih
ya, ntah mengapa kalau di tempatku saat listrik mati maka sinyal internet juga
bakalan keok alias down. Mangkanya sewaktu pesan rumah kemarin listrik adalah
salah satu hal utama yang dipasang. Ga lucu nanti kalau rumanya sudah jadi tapi
gelap gulita.
Proses pemasangan listrik tidak sulit. Kita tinggal datang ke PLN untuk mengisi formulir dengan membawa fotocopy KTP. Setelah menunggu seminggu akhirnya rumahku dialiri listrik, asik....listrik di rumah adalah listrik prabayar alias beli pulsa atau token listrik. Beda dengan yang di rumah ibu yang pake dulu baru bayar.
Proses pemasangan listrik tidak sulit. Kita tinggal datang ke PLN untuk mengisi formulir dengan membawa fotocopy KTP. Setelah menunggu seminggu akhirnya rumahku dialiri listrik, asik....listrik di rumah adalah listrik prabayar alias beli pulsa atau token listrik. Beda dengan yang di rumah ibu yang pake dulu baru bayar.
Aku belum praktek isi listrik karena
masih tinggal di rumah orang tua, kata mereka pindahan sudah melahirkan dan
anak sudah sedikit besar saja. Selang beberapa waktu suami datang ke rumah
kami untuk cek kondisi. Ternyata listrik kami sudah padam, sepertinya token
listrik kami sudah habis. Kan sewaktu pertama kali listrik masuk bukan aku yang
mengisi kode token listrik, pihak perumahan yang melakukannya. Jadi aku tidak
tahu berapa banyak yang masuk ke sana, aku tahunya listrik sudah hidup.
Karena listrik padam pak suami mencari
tempat membeli token listrik di sekitar perumahan. Ternyata belum ada yang jual
token listrik di sekitar sana. Akhirnya suami pulang dalam keadaan belum
mengisi token listrik rumah kami. Malamnya kami mencari tahu di internet
tentang pembelian token listrik online, karena kemarin aku dapat kabar dari
seorang teman bahwa beli token listrik itu bisa online.
Ternyata benar bahwa beli token
listrik bisa online. Aku menemukannya di situs Traveloka.
Ga nyangka juga, kirain kemarin nih situs hanya untuk beli tiket perjalanan dan
hotel. Sepertinya mereka sudah lebih
berkembang dari terakhir aku buka situsnya. Menurutku beli token listrik di Traveloka termasuk mudah. Berikut langkah-langkah beli
token listrik di Traveloka:
1.
Buka situs www.traveloka.com di
browser, atau kita juga bisa buka aplikasi Traveloka di handphone kita. Login
ke aplikasi. Untuk versi desktop, pilih menu “Bill Payment” atau “Bayar
Tagihan”, selanjutnya pilih “PLN Electricity” atau “Listrik PLN”. Menu ini
terletak di sisi kanan, tepat di bawah nama akun Traveloka Kita. Khusus
Traveloka App, pastikan ponsel Kita menggunakan aplikasi terbaru versi 2.19.
Menu pembayaran “PLN Electricity” atau “Listrik PLN” dapat ditemukan di bawah
nama akun TravelokaPay Kita.
2. Isi nomor Meter Prabayar atau nomor
pelanggan ke kotak yang tersedia. Selanjutnya, pilih besaran nilai token yang
ingin Kita beli. Jika sudah benar, klik “Buy Now” atau “Beli Sekarang” (tombol
aksi berwarna oranye).
3. Apabila nomor pelanggan benar dan
token tersedia, sebuah menu pop-up akan muncul menampilkan detail pesanan Kita.
Periksa lagi nama, nomor meteran, nomor pelanggan, besaran nilai token, dan
total harga yang Kita pilih. Apabila semua sudah sesuai, klik “Continue” atau
“Lanjutkan”.
4. Selanjutnya, kita akan masuk ke
laman pembayaran. Pilih metode pembayaran yang kita inginkan. Ada pembayaran
dengan UANGKU, transfer, ATM, kartu
kredit, BCA Klikpay, atau juga bisa melalui Alfamart.
5. Setelah pembayaran berhasil,
silakan tunggu konfirmasi penerimaan pembayaran. Apabila pembayaran sudah
diterima oleh Traveloka, maka kita akan mendapatkan nomor token.
Ternyata proses pembeliannya mudah,
kita bisa beli sambil santai minum teh di rumah. Satu lagi informasi, ternyata
harga token listrik yang diberikan oleh Traveloka murah. Karena kemarin sempat
tanya harga yang dijual di pasaran. Bedanya bisa Rp 2.000,- sampai Rp 4.000,-,
ini kan lumayan banget untuk beli sayur. Maklumlah yah mak emak ini, harus
cermat lihat yang lebih murah. Beli yang lebih murah Rp 3.000,- sama dengan
menabung Rp 3.000,-, coba deh.
Komentar
Posting Komentar