BLANTERVIO103

Hal ini membuat orang semakin malas ke perpustakaan

Hal ini membuat orang semakin malas ke perpustakaan
10 Februari 2018
Hal ini membuat orang semakin malas ke perpustakaan
Foto: pixabay.com


Apa kabar teman-teman dunia maya sekalian? Semoga semua dalam keadaan sehat dan selalu beruntung ya, aamiin.

Aku nih sudah tak tahan ingin cerita tentang perpustakaan dan permasalahnnya (dalam pendanganku). Agak miris dengan minat baca masyarakat Indonesia yang menurutku sedikit, apalagi diperparah dengan kondisi yang membuat semakin banyak orang kurang mencintai buku dan perpustakaan.


Jadi ceritanya tadi pagi aku berkunjung ke perpustakaan yang ada di daerahku. Ada dua perpustakaan yang aku kunjungi hari ini. Pertama perpustakaan daerah dan yang kedua adalah perpustakaan saah satu universitas di daerahku.

Ada hal menarik dan sepertinya sudah biasa terjadi, perpustakaan itu sepi boy. Saat masuk ke perpustakaan hanya ada beberapa orang yang ada, itupun mereka datang bukan karena mau membaca. Mereka datang untuk mencari referensi tugas akhir alias skripsi. Ini kewajiban kalau mau tamat kuliah kan? Hu um. Orang-orang yang tidak suka membaca sekalipun akan datang ke perpustakaan dan bercengkarama dengan banyak buku, demi selesainya skripsi mereka.

Aku sih senyum-senyum sendiri melihat hal ini, habisnya sudah biasa keles. Dari dulu juga keadaan perpustakaan seperti itu, tidak tahu kalau di daerah lain tapi.

Lantas mengapa minat mengunjungi perpustakaan rendah?

Menurut hasil analisa dan wawancara hari ini ke pengunjung perpustakaan salah satu universitas di Bengkulu hasilnya adalah:

1. Perpustakaan kurang lengkap
Betul nih, kalau dibanding dengan perpustakaan milik seach engine alias Mbah Google maka perpustakaan daerah belum ada apa-apanya. Wah, maaf ya teman-teman badan perpustkaan nasional, bukan merendahkan, tapi ini kenyataan. Mungkin ini bisa jadi masukan untuk perbaikan kita bersama.

2. Buku yang disediakan perpustakaan kurang menarik
Kalau hal ini tidak semuanya benar. Banyak kok buku-buku perpustakaan yang menarik untuk dibaca. Walau harus kita akui, dibanding buku-buku komersil  di luaran terkadang buku yang ada di perpustakaan covernya kurang menarik. Mungkin perlu perbanyak gambar dan warna.

3. Petugas perpustakaan yang kurang ramah
Sudah untung ada orang yang ingin berkunjung ke perpustakaan dan membaca di sana. Tapi bukannya menemukan suasana perpustakaan yang damai, tetapi banyak orang yang mendapatkan sambutan datar bahkan terkadang disertai  rengutan dari penjaganya.

4. Pakaian masuk ditentukan
Hahahhaaa...ini nih yang aku temukan tadi. Ada seorang pengunjung pria yang diminta keluar karena menggunakan celana pendek ke perpustakaan, padahal yang dipakai masih tergolong sopan. Masih di di bawah lutut kok dan tidak sobek-sobek. Tapi bagaimana lagi, perpustakaan mengharuskan pengunjungnya datang dengan pakaian formal. Si pengunjung akhirnya keluar.

Sebenarnya aku yakin tujuan peraturan ini baik. Tapi ayolah kawan sudah untung perpustakaan itu ada yang mengunjungi, peraturan yang terkadang macam-macam ini akan membuatnya semakin sepi pengunjung.

5. Sandal jepit = haram
Iya, sandal jepit = haram alias dilarang masuk. Bagiku ini suatu hal yang lucu. Memang apa yang salah dengan sandal jepit. Bagaimana kalau si pengunjung senangnya dengan sandal jepit? Atau bagaimana kalau alas kaki yang si pengunjung punya hanya sandal jepit?

Ini bukanlah hal prinsip, menurut para pengunjung hal ini aneh. Apa hubungannya membaca dan sandal jepit.

Bagaimana jika ada anak gelandangan bersandal jepit yang ingin maju dan dia ingin memulainya dari buku? Lantas si gelandangan dilarang masuk perpustakaan? Hanya karena sandal jepit? No no no, aku juga termasuk orang yang tidak setuju dengan peraturan ini.

Jadi teringat sewaktu masih menyandang label mahasiswa. Aku melihat temanku tidak boleh masuk perpustakaan karena menggunakan sandal jepit. Seorang mahasiswa brilian yang hobi membaca itu tidak bisa masuk karena sandal jepitnya! Agak miris.

Semoga ke depannya perpustakaan kita menjadi semakin baik, semoga peraturannya juga semakin baik. Jadi perpustakaan yang ada dis eluruh Indonesia ini bisa semakin ramai. Karena kita ketahui bersama bahwa buku-buku yang tersaji di perpustakaan adalah jendela dunia (ilmu). Semakin banyak kita membaca semakin banyak kita tahu dan semakin cerdaslah anak bangsa. Terciptanya anak bangsa yang cerdas akan menjadikan negara kita lebih baik.

Yuk membaca :)

Share This Article :
Zefy Arlinda

pencinta hijau

TAMBAHKAN KOMENTAR

8803000654652570868