Langsung ke konten utama

INDAHNYA KOLABORASI PADA PROGRAM BDI DI KELURAHAN KEBUN KELING

Setiap orang yang sudah kenal dengan program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) pasti sangat familiar dengan kata kolaborasi. Sebuah kata sederhana penuh makna yang mampu membuat banyak perubahan. Perubahan yang dihasilkan macam-macam bentuknya, bisa saja perubahan sikap, perubahan keadaan ekonomi, perubahan keadaan lingkungan masyarakat dan sebagainya. Seperti halnya yang terjadi di Kelurahan Kebun Keling. Siapa sangka tempat yang biasa dan terkesan kumuh itu menjelma menjadi indah dan baik.


Sama seperti Kelurahan Pintu Batu, Belakang Pondok, Rawa Makmur dan Dusun Besar. Kelurahan Kebun Keling juga merupakan salah satu penerima dana Bantuan Dana Investasi (BDI) sebesar Rp 500.000.000,- pada tahun 2017. Dana ini diperuntukkan untuk menuntaskan kumuh di kelurahan tersebut.

BKM dan masyarakat semangat memanfaatkan dana tersebut untuk menuntaskan kekumuhan di wilayah mereka. Saat dana turun pada pertengahan tahun 2017 BKM dan seluruh lapisan masyarakat serta didampingi oleh Tim Fasilitator 6 mulai mengerjakan kegiatan yang telah direncanakan. Pada bulan Oktober 2017 kegiatan sudah memasuki tahapan finishing. Tetapi ada  kekurangan yang mulai nampak dengan BKM dan masyarakat Kebun Keling.

Mereka mulai melihat bahwasanya apa yang mereka perbaiki sudah baik, apa yang mereka bangun juga dengan kualitas baik tetapi maish kurang sedap dipandang. Harus ada sentuhan indah pada kegiatan mereka sehingga apa-apa yang telah dibangun dapat menjadi sesuai harapan, atau biasa disebut proses beautifikasi. Tetapi apalah daya, ternyata dana BDI yang telah dikucurkan tidak cukup lagi untuk melakukan proses ini. Seperti kita ketahui bahwa biasanya proses beautifikasi memerlukan cat sebagai pewarna dan itu perlu dana.


BKM dan masyarakat mulai mencari celah untuk mendapatkan dana untuk proses beautifikasi ini. Mereka mulai berkomunikasi dengan Tim Faskel, Tim Korkot dan pihak pemerintahan. Siapa duga ternyata pihak Perkim Kota Bengkulu menyambuat baik harapan masyarakat Kebun Keling. Melalui Teh Rini (perwakilan dari Perkim) pihak Perkim menyatakan komitmen mereka untuk berkolaborasi dengan program KOTAKU pada kegiatan BDI di Kebun Keling. Perkim menyalurkan dana sebesar Rp 10.000.000,- untuk proses beautifikasi di lokasi penanganan kumuh Kebun Keling. Komitmen ini disambut bahagia oleh semua pihak, karena selain wilayah Kebun Keling akan menjadi cantik ini artinya kolaborasi program KOTAKU dan pemerintah daerah berjalan baik.


Tanpa membuang-buang waktu masyarakat Kebun Keling langsung memanfaatkan dana dari Perkim untuk mempercantik kelurahan mereka. Mereka menanam bunga, menata dan mengecat kegiatan fisik di lapangan. Siapa sangka kegiatan infrastruktur di Kelurahan Kebun Keling menjadi lebih indah dari yang dibayangkan, kolaborasi itu indah.

Baca juga: Swadaya Masyarakat Pintu Batu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Banyak Permintaan Perteman di FB, Mengapa?

Cerita tiba-tiba akun FB milikmu banyak diadd dengan banyak orang, pernah mengalami? Ini adalah kejadian yang aku alami beberapa waktu lalu. Gr sih awalnya, siapa yang ga GR coba pas akun sosmednya banyak diadd atau difollow banyak orang bak artis. Kan jadi rasa-rasa tenar eaaaaa.....tapi setelah tahu kenyataannya jadi ketawa sendiri. Mengapa? Ini nih alasannya: Iyup betul, aku dulu agak GR kirain aku mulai bisa menyaingi tenarnya Inces Syahrini atau mungkin tenarnya Ayu Ting Ting, terbukti dengan banyaknya orang yang add dan follow FB ku, tetapi kenyataannya salah guys. Ternyata akun kita akan dibanjiri permintaan pertemanan saat kita banyak mengkonfirmasi permintaan pertemanan yang masuk ke akun kita. Sepertinya FB akan menyarankan kita sebagai teman yang bisa di add saat seseorang melihat list orang yang akan di tambahkan sebagai teman. Tetapi apakah iya akun FB yang add akun FB kita itu beneran mau berteman? Eit, jangan GR kayak aku dong ya haha.....berdas...

Milenial, kepoin OVO | Invest dari OVO yuk

  Pernah tidak merasa gaji atau penghasilan kita hilang entah kemana? Gaji yang kita rasa lebih dari cukup tiba-tiba tidak bersisa. Aku pernah banget, inilah yang aku alami. Semenjak lulus kuliah di tahun 2013 aku Alhamdulillah langsung mendapatkan pekerjaan. Aku hanya menggur selama 3 bulan dari hari wisuda. Saat itu aku masih berstatus gadis dan tinggal dengan orang tua. Untuk ukuran Kota Bengkulu penghasilanku bisa dibilang lumayan, kalau tak salah ingat empat jutaan per bulan. Aku juga mencari tambahan penghasilan dari lain, seperti dari internet dan jualan. Aku kan juga tinggal dengan orang tua, jadi aku belum perlu mengeluarkan uang untuk rumah dan makan sehari-hari. Aku hanya perlu mengeluarkan uang untuk beli minyak motor, pulsa dan kebutuhan haha hihi bersama sahabat. Tapi….. Setahun berlalu… Aku cek buku tabungan isinya berapa juta saja, what? Iya, hanya berapa juta saja. Padahal perasaan aku tidak boros, perasaan lho ya. Kemana uangku hilang? Setelah dite...

Citra dan Clindamycin Sebagai Obat Jerawat Review

Ini waktunya ngereview tentang obat jerawat menggunakan Citra Hazeline White dicampur clindamycin. Kalau di blog lama ini bahasan jadi postingan populer. Tidak hanya populer, postingan tantang citra hazeline untuk obat jerawat ini membuatku dihubungi banyak orang, ada yang inbox FB, ada yang inbox IG, ada yang kirim email dan bahkan ada yang langsung telpon. Ada yang nanya dengan santun, ada pula yang selonong boy dan sangat tak santun. Suatu hal yang sangat tidak disangka-sangka akan terjadi. Ya gapapa, hal terpenting adalah apa yang sudah ditulis bisa bermanfaat untuk banyak orang, aamiin. OK kita lanjut Kapan tahu kalau citra + clindamycin bisa jadi obat jerawat? Aku tahunya ini tahun 2015 alau ga salah, waktu itu tak tahu kenapa jerawat sedang banyak-banyaknya. Mungkin ada hubungannya dengan dunia kerja kali ya. Kerja sebagai tenaga IT membuatku tidur larut malam dan banyak pikiran. Kalau sudah kemalaman kerja biasanya aku ketiduran dan lupa bersih-bersih m...