Langsung ke konten utama

Lebaran Idul Adha di Desa Sosokan Taba

Ini adalah late post banget lah ya. Lebaran Idul Adhanya kan dah lama hehehee. Tapi it's ok. Lebih baik telat menulis daripada tidak menulis sama sekali, iyes.

Alhamdulillah tahun ini bisa lebaran di rumah mertua yang artinya aku ga jomblo lagi, uyeeeeeeeeeee....colek yang jomblo hehehee. Aku doakan yang jomblo segera mendapatkan jodohnya, jodoh yang baik, yang dengan bersamanya kalian menjadi pribadi yang lebih baik dan merupakan jodoh dunia akherat, aamiin.

Aku pikir awalnya aku akan ikut merayakan lebaran Idul Adha di rumahku di Kota Bengkulu, lalu pergi jalan-jalan dengan anak-anak Blogger Bengkulu pada keesokan harinya. Tetapi ternyata suami ngajakin lebaran di rumah orang tuanya di Desa Sosokan Taba, Kabupaten Kepahiang. Tentu aku senang mendapat ajakan ini. Ini adalah kesempatanku untuk pendekatan dengan keluarganya dan dunianya. Lagian kan aku suka dengan hal-hal yang baru, ntah bagaimana aku sangat yakin kalau aku akan menemukan banyak hal baru di sana.

Hari raya Idul Adha kali ini jatuh pada hari jumat, tanggal 1 September 2017. Pas banget memang untuk keluar kota. Iyap, kan kalau tanggal merah pada hari jumat libur kita jadi panjang kan ya. Aku dan suami berangkat pada kamis sore dengan semangat 45, makanan enak menunggu di Desa Sosokan Taba. Aku tahu ada makanan enak di sana karena sebelum beragkat adik iparku Sincan mengabarkan kalau mereka sudah siapkan makanan enak untuk kami.

Kami sampai di Desa Sosokan Taba pada pukul 19.00 WIB. Tentu hari sudah gelap dan waktu makan malam sudah sampai.  Kami pun langsung diajak untuk ikut makan malam. Setelah meletakkan tas dan membereskan muka yang agak berantakan aku dan suami ikut makan bersama. Sebenarnya aku kepiign foto selfie dengan mereka sebelum makan, tapi belum kesampaian. Lain kali ajalah sepertinya, jangan sampai mereka takut denganku gara-gara hobi foto ehheehheee...wajar kan ya sebenarnya? kan seorang blogger harus punya banyak dokumentasi :D

Ada yang berbeda dengan lebaran Idul Adha di sini. Perbedaan tersebut ada di cara mereka melaksanakan kurban. Ia, agak berbeda dengan yang biasa dilaksanakan di Bengkulu. Apa bedanya?

Di Desa Sosokan Taba hewan kurban disembelih di rumah masing-masing

pemotongan daging kurban di Desa Sosokan Taba
Pemotongan hewan daging kurban di halaman rumah
Gambar di atas adalah proses pemotongan daging kurban di halaman rumah warga. Agak berbeda dengan kebiasaan di Bengkulu, kalau kami biasanya hewan kurban dipotong kolektif di masjid atau tempat yang sudah ditetapkan.

Daging kurban dibagi ke rumah yang membutuhkan oleh keluarga yang berkurban
Karena hewan kurban disembelih dan dipotong di rumah yang berkurban maka panitia kurban otomatis adalah keluarga yang berkurban. Jadi biasanya pihak keluarga lah yang akan membagikan daging kurban ke rumah-rumah yang dianggap pantas menerima.

Rumah yang berkurban mengadakan syukuran
Hal ini agak baru untukku. Kalau kami biasanya ya masak seperti lebaran biasa. Tidak sampai mengundang banyak orang dan syukuran kelas berat. Berbeda dengan di Sosokan Taba. Di sini orang yang berkurban mengadakan syukuran besar. Makan-makannya seperti pesta, maksudku makannanya lengkap bro. Bayangkan kalau yang berkurban itu banyak, maka persipakanlah perut dari pagi hari. Jangan makan terlalu kenyang karena akan banyak tempat yang mengajakmu makan hehhehe.


Ada hidangan pembuka menyambut tamu berupa kue-kue
Selain menyiapkan makanan berat (nasi dan kawan-kawan), orang yang berkurban juga menyajikan banyak kue kepada para tamu yang datang. Jadi setiap ada tamu datang mereka disajikan kue-kue dulu, setelah itu barulah yang kaum adam potong memotong sedangkan kaum ibu masak-masak.
hidangan kue
Hidangan kue

Kaum ibu  masak bersama 
masak
Masak-masak
Uyee...masak-masak, sebagai salah satu kaum ibu aku ikutan masak di dapur. Iyap, aku ngekor ibu mertua ke dapur. Walaupun aku belum paham obrolan mereka it's ok. Kumpul dengna orang-orang baru itu adalah suatu anugrah. Ibu-ibu di sana juga saru-seru jadi aku betah kumpul dengan mereka.

Mendoa/yasinan sebelum makan bersama
Ini kan konsepnya memagn syukuran ya, jadi sebelum makan-makan diawali dengan mendoa atau yasinan dulu. Aku setuju dengan ini, jadi suasana berasa lebih syahdu lho.

Ingat, buat kalian yang ke Desa Sosokan Taba, Kepahiang, Bengkulu pada saat hari raya Idul Adha persipakan perut kalian. Karena kemungkinan kalian akan diajak makan besar ke banyak rumah pada hari itu hehheeee. Contohnya saja aku, setelah membantu masak di 4 rumah aku memutuskan hanya makan di 1 rumah. Tak sanggup lambung ini kawan, sudah full alias kekenyangan.

Lebaran Idul Adha di tempat kalian bagaimana?

Bengkulu, 13 September 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Banyak Permintaan Perteman di FB, Mengapa?

Cerita tiba-tiba akun FB milikmu banyak diadd dengan banyak orang, pernah mengalami? Ini adalah kejadian yang aku alami beberapa waktu lalu. Gr sih awalnya, siapa yang ga GR coba pas akun sosmednya banyak diadd atau difollow banyak orang bak artis. Kan jadi rasa-rasa tenar eaaaaa.....tapi setelah tahu kenyataannya jadi ketawa sendiri. Mengapa? Ini nih alasannya: Iyup betul, aku dulu agak GR kirain aku mulai bisa menyaingi tenarnya Inces Syahrini atau mungkin tenarnya Ayu Ting Ting, terbukti dengan banyaknya orang yang add dan follow FB ku, tetapi kenyataannya salah guys. Ternyata akun kita akan dibanjiri permintaan pertemanan saat kita banyak mengkonfirmasi permintaan pertemanan yang masuk ke akun kita. Sepertinya FB akan menyarankan kita sebagai teman yang bisa di add saat seseorang melihat list orang yang akan di tambahkan sebagai teman. Tetapi apakah iya akun FB yang add akun FB kita itu beneran mau berteman? Eit, jangan GR kayak aku dong ya haha.....berdas...

Milenial, kepoin OVO | Invest dari OVO yuk

  Pernah tidak merasa gaji atau penghasilan kita hilang entah kemana? Gaji yang kita rasa lebih dari cukup tiba-tiba tidak bersisa. Aku pernah banget, inilah yang aku alami. Semenjak lulus kuliah di tahun 2013 aku Alhamdulillah langsung mendapatkan pekerjaan. Aku hanya menggur selama 3 bulan dari hari wisuda. Saat itu aku masih berstatus gadis dan tinggal dengan orang tua. Untuk ukuran Kota Bengkulu penghasilanku bisa dibilang lumayan, kalau tak salah ingat empat jutaan per bulan. Aku juga mencari tambahan penghasilan dari lain, seperti dari internet dan jualan. Aku kan juga tinggal dengan orang tua, jadi aku belum perlu mengeluarkan uang untuk rumah dan makan sehari-hari. Aku hanya perlu mengeluarkan uang untuk beli minyak motor, pulsa dan kebutuhan haha hihi bersama sahabat. Tapi….. Setahun berlalu… Aku cek buku tabungan isinya berapa juta saja, what? Iya, hanya berapa juta saja. Padahal perasaan aku tidak boros, perasaan lho ya. Kemana uangku hilang? Setelah dite...

Citra dan Clindamycin Sebagai Obat Jerawat Review

Ini waktunya ngereview tentang obat jerawat menggunakan Citra Hazeline White dicampur clindamycin. Kalau di blog lama ini bahasan jadi postingan populer. Tidak hanya populer, postingan tantang citra hazeline untuk obat jerawat ini membuatku dihubungi banyak orang, ada yang inbox FB, ada yang inbox IG, ada yang kirim email dan bahkan ada yang langsung telpon. Ada yang nanya dengan santun, ada pula yang selonong boy dan sangat tak santun. Suatu hal yang sangat tidak disangka-sangka akan terjadi. Ya gapapa, hal terpenting adalah apa yang sudah ditulis bisa bermanfaat untuk banyak orang, aamiin. OK kita lanjut Kapan tahu kalau citra + clindamycin bisa jadi obat jerawat? Aku tahunya ini tahun 2015 alau ga salah, waktu itu tak tahu kenapa jerawat sedang banyak-banyaknya. Mungkin ada hubungannya dengan dunia kerja kali ya. Kerja sebagai tenaga IT membuatku tidur larut malam dan banyak pikiran. Kalau sudah kemalaman kerja biasanya aku ketiduran dan lupa bersih-bersih m...