BLANTERVIO103

Cerita Ajakin Anak Nyoblos di Pemilu 2019

Cerita Ajakin Anak Nyoblos di Pemilu 2019
02 Mei 2019


Yeay pemilu 2019 sudah usai. Ada cerita seru sewaktu pemilu kemarin. Aku nyoblos ngajakin Ichi. Ichi ga mau ditinggal sama bundanya ini, eaaaaaaa…..


Walhasil sewaktu berangkat ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) aku sambil gendong Ichi. Aku berangkat bareng adikku Daurez dan Ibu. Untung lokasi pencoblosan ga jauh dari rumah. Kalau diukur kira-kira 400 meter dari rumah.

TPS RT 11 Kelurahan Tanah Patah berada di SDN 38. Untung TPS ada di sekolah, karena itu artinya tempat pencoblosan ada di dalam ruangan dan tempat menunggu pun di dalam ruangan. TPS kami merupakan 2 kelas yang digabung, lumayan besar kan?

Antrian penyerahan lembar pemilih tidak banyak. Jadi sewaktu sampai ke TPS kami menyerahkan surat pemilih kami ke petugas. Selang sekitar 10 menit nama kami dipanggil untuk tanda tangan. Kemudian kami diminta untuk menunggu panggilan mencoblos.

Selama kami menuggu dipanggil Ichi lumayan jadi favorit di TPS. Maklum saja, sepertinya hanya aku yang datang ke TPS bawa bayi umur 10 bulan. Ichi maunya di lepas ke lantai, merangkak dan berdiri pegang dinding kemana-mana. Dianya juga senyum ke semua orang, lha mana ga banyak yang ngajakin ngobrol coba.

Selang sekitar 30 menit nama kami dipanggil, aku, ibu dan Daurez dipanggil berurutan. Ternyata kami nyoblosnya bareng guys. Kalau bareng gimana mau titip Ichi coba. Ichi pun akhirnya aku bawa ke tempat pencoblosan.

Gimana sewaktu nyoblos? Susah ga? Iya, nyoblosnya susah. Tahulah ya gimana kira-kira kita buka surat suara yang super duper lebar itu sambil gendong anak, mana banyak lagi kan. Gara-gara ini mungkin aku adalah orang yang paling lama ada di kotak pencoblosan saat itu.

Nyoblos jadi penuh drama pokoknya hahhaa

Rebutan surat suara dengan Ichi, paku jatuh, bantalan untuk coblos mental entah kemana diseggol kaki Ichi, pokoknya aku keringatan dibuatnya. Masukkin surat suara ke kotaknya aja kahirnya dibantu oleh petugas TPS :D

Terus pas nyelupin jari ke tinta gimana?

Saking bahagianya udah nyoblos dan tinggal nyelupin jari, aku kecelup jari kelingking tangan kanan dan banyak. Jadi susah bersihinnya. Ichi ketawa-ketawa, sayang ga ada yang dokumentasiin.

Hore…keluar dari TPS. Waktunya foto-foto. Iya dong, waktunya foto-foto supaya semuanya terdokumentasi. Kalau di dalam TPS boeh ambil gambar alias foto pasti dah aku foto tuh, saying ada peraturan di sana yang menyebutkan kalau kami diarang mengambil gambar ataupun video di area TPS.

Kami jadinya foto-foto di depan spanduk TPS tempat kami mencoblos. Suasananya terik, silau dan fotonya jadi kurang maksimal. Ini pertanda aku butuh kamera yang lebih bagus untuk ambil gambar. Hm…kan jadi ingat mirroless, coba aja harganya murah dah aku beli tuh kamera.

Semoga Ichi nanti setelah dewasa mengerti mengapa aku rela bawa bayi ke TPS daripada ga milih. Semoga Ichi memahami bahwasanya memilih pemimpin yang baik itu adalah hak sekaligus kewajiban kita.

Satu hal lagi, siapapun nanti yang terpilih menjadi presiden Indonesia adalah yang terbaik. Semoga mereka amanah dan bisa membawa Indonesia menjadi lebih baik. Begitu juga para anggota DPR Kota/Kabupaten, anggota DPR Provinsi, DPR RI, dan DPD. Semoga semua yang terpilih adalah orang yang benar-benar cinta Indonesia dan menjalankan amanah dengan baik. Semoga yang kalah menerimanya dengna legowo, tetap cinta Indonesia dan tetap memberikan yang terbaik untuk Indonesia, aamiin.

Cerita kalian gimana?

Share This Article :
Zefy Arlinda

pencinta hijau

TAMBAHKAN KOMENTAR

8803000654652570868