Langsung ke konten utama

Boleh Tidak Ibu Hamil Vaksin Difteri?


 vaksin difteri

Ibu hamil punya banyak pantangan. Apakah vaksin difteri adalah salah satunya?

Difteri diketahui dapat menyebabkan komplikasi yang serius dan bisa sebabkan kematian. Kabar baiknya, difteri bisa dengan mudah dicegah dengan vaksin. Namun, apakah ibu hamil boleh mendapatkan vaksin difteri?

Difteri merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphteriae. Menurut dr. Sara Elise Wijono, M.Res, dari KlikDokter, saat seseorang terinfeksi, bakteri penyebab difteri akan masuk dan menempel di saluran pernapasan serta memproduksi racun.

“Akibatnya, dapat muncul demam, rasa lemas pada tubuh, nyeri tenggorokan, serta pembengkakan kelenjar di area leher,” jelas dr. Sara.

Selanjutnya, racun akan membunuh jaringan di sekitar saluran pernapasan. Jaringan yang mati ini akan membentuk lapisan tebal berwarna abu-abu yang dikenal dengan pseudomembran.

Lapisan ini bisa ditemukan pada hidung, tonsil, pita suara, dan tenggorokan, serta menyebabkan kesulitan bernapas dan menelan. Racun ini juga dapat masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan kerusakan jantung, ginjal, dan saraf.

Difteri bisa berakibat fatal bagi penderitanya, bahkan dengan perawatan yang sesuai sekalipun—kurang lebih 10 persen penderita meninggal dunia. Nah, perlindungan terbaik dari difteri adalah lewat vaksin. Namun, apakah wanita hamil boleh mendapatkannya?

Vaksin difteri yang direkomendasikan untuk ibu hamil
Ada empat jenis vaksin difteri yang beredar di masyarakat.

“Untuk ibu hamil, vaksin yang direkomendasikan adalah TdaP. Vaksin ini berisi tetanus toksoid, toksoid difteri yang dikurangi, serta pertusis aselular,” lanjut dr. Sara.

Pemberian vaksin TdaP aman bagi ibu hamil, malah direkomendasikan. Sampai saat ini, belum ada bukti yang menunjukkan efek buruk bagi janin jika ibu hamil menerima virus yang dilemahkan, ataupun vaksin dengan bakteri atau toksoid seperti pada vaksin TdaP.

Untuk ibu hamil yang khawatir bahwa vaksin ini bisa meningkatkan risiko autisme atau adanya efek samping akibat paparan dengan pengawet thimerosal yang mengandung merkuri, itu semua belum terbukti. Sebagai catatan, vaksin TdaP tidak mengandung thimerosal.

Rekomendasinya, ibu hasil menerima satu dosis vaksin TdaP setiap kali hamil tanpa melihat riwayat vaksin TdaP sebelumnya.

Pemberian vaksin, dijelaskan oleh dr. Sara, akan memaksimalkan respons antibodi ibu terhadap penyakit tertentu, serta membantu transfer antibodi secara pasif dari ibu ke janin.

Waktu terbaik untuk vaksin adalah saat usia kehamilan 27-36 minggu, meski sebetulnya vaksin TdaP bisa diberikan kapan saja selama kehamilan.

Jadi, tak usah khawatir, ibu hamil tetap boleh vaksin difteri. Meski aman, tetapi mungkin muncul efek samping minor seperti nyeri, kemerahan, bengkak di area suntikan, sakit kepala, serta badan lemas. Namun, itu semua sepadan dengan perlindungan akan penyakit difteri, pertusis, dan tetanus pada ibu hamil.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Banyak Permintaan Perteman di FB, Mengapa?

Cerita tiba-tiba akun FB milikmu banyak diadd dengan banyak orang, pernah mengalami? Ini adalah kejadian yang aku alami beberapa waktu lalu. Gr sih awalnya, siapa yang ga GR coba pas akun sosmednya banyak diadd atau difollow banyak orang bak artis. Kan jadi rasa-rasa tenar eaaaaa.....tapi setelah tahu kenyataannya jadi ketawa sendiri. Mengapa? Ini nih alasannya: Iyup betul, aku dulu agak GR kirain aku mulai bisa menyaingi tenarnya Inces Syahrini atau mungkin tenarnya Ayu Ting Ting, terbukti dengan banyaknya orang yang add dan follow FB ku, tetapi kenyataannya salah guys. Ternyata akun kita akan dibanjiri permintaan pertemanan saat kita banyak mengkonfirmasi permintaan pertemanan yang masuk ke akun kita. Sepertinya FB akan menyarankan kita sebagai teman yang bisa di add saat seseorang melihat list orang yang akan di tambahkan sebagai teman. Tetapi apakah iya akun FB yang add akun FB kita itu beneran mau berteman? Eit, jangan GR kayak aku dong ya haha.....berdas...

Milenial, kepoin OVO | Invest dari OVO yuk

  Pernah tidak merasa gaji atau penghasilan kita hilang entah kemana? Gaji yang kita rasa lebih dari cukup tiba-tiba tidak bersisa. Aku pernah banget, inilah yang aku alami. Semenjak lulus kuliah di tahun 2013 aku Alhamdulillah langsung mendapatkan pekerjaan. Aku hanya menggur selama 3 bulan dari hari wisuda. Saat itu aku masih berstatus gadis dan tinggal dengan orang tua. Untuk ukuran Kota Bengkulu penghasilanku bisa dibilang lumayan, kalau tak salah ingat empat jutaan per bulan. Aku juga mencari tambahan penghasilan dari lain, seperti dari internet dan jualan. Aku kan juga tinggal dengan orang tua, jadi aku belum perlu mengeluarkan uang untuk rumah dan makan sehari-hari. Aku hanya perlu mengeluarkan uang untuk beli minyak motor, pulsa dan kebutuhan haha hihi bersama sahabat. Tapi….. Setahun berlalu… Aku cek buku tabungan isinya berapa juta saja, what? Iya, hanya berapa juta saja. Padahal perasaan aku tidak boros, perasaan lho ya. Kemana uangku hilang? Setelah dite...

Citra dan Clindamycin Sebagai Obat Jerawat Review

Ini waktunya ngereview tentang obat jerawat menggunakan Citra Hazeline White dicampur clindamycin. Kalau di blog lama ini bahasan jadi postingan populer. Tidak hanya populer, postingan tantang citra hazeline untuk obat jerawat ini membuatku dihubungi banyak orang, ada yang inbox FB, ada yang inbox IG, ada yang kirim email dan bahkan ada yang langsung telpon. Ada yang nanya dengan santun, ada pula yang selonong boy dan sangat tak santun. Suatu hal yang sangat tidak disangka-sangka akan terjadi. Ya gapapa, hal terpenting adalah apa yang sudah ditulis bisa bermanfaat untuk banyak orang, aamiin. OK kita lanjut Kapan tahu kalau citra + clindamycin bisa jadi obat jerawat? Aku tahunya ini tahun 2015 alau ga salah, waktu itu tak tahu kenapa jerawat sedang banyak-banyaknya. Mungkin ada hubungannya dengan dunia kerja kali ya. Kerja sebagai tenaga IT membuatku tidur larut malam dan banyak pikiran. Kalau sudah kemalaman kerja biasanya aku ketiduran dan lupa bersih-bersih m...